Menunda Kehamilan Hingga Usia 25 Tahun Lebih Sehat

Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menemukan, dampak buruk kesehatan seorang wanita bila melahirkan dibawah usia 24 tahun

oleh Fitri Syarifah diperbarui 15 Des 2015, 14:30 WIB
Diterbitkan 15 Des 2015, 14:30 WIB
Ilustrasi Wanita Hamil (iStockphoto)
Ilustrasi Wanita Hamil (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menemukan, dampak buruk kesehatan seorang wanita bila melahirkan di bawah usia 24 tahun. Mereka menilai, memiliki anak pertama di usia 25 tahun keatas akan membuat wanita menjadi lebih sehat.

Seperti diberitakan Dailymail, Selasa (15/12/2015), rekan penulis studi dan profesor sosiologi di The Ohio State University, Dr Kristi Williams mengatakan, studi ini menganalisis data dari 3.348 wanita. Setiap wanita ini melahirkan antara usia 15-35 tahun. Mereka diwawancarai setiap 1-2 tahun dari 1979-2008.

Peneliti kemudian membandingkan wanita yang melahirkan saat remaja (15-19), dewasa awal (20-24) dan dewasa tua (25-35). Hasilnya, wanita yang memiliki anak saat remaja hingga 24 tahun lebih berisiko mengalami penyakit saat menopause.

Selain itu, kata peneliti, menikah di usia muda cenderung tidak memiliki pendidikan atau pekerjaan yang baik. Hal ini akan berujung pada stres dan konflik pada pernikahan dan memengaruhi kesehatan wanita.

"Tentu saja menunggu hingga waktunya pas. Mereka yang memiliki anak di usia yang matang tentu akan lebih siap dalam menghadapi segalanya," kata Kristi.

Kendati demikian, kata Kristi, penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Health and Behavior Sosial ini hanya meneliti wanita yang lahir pada 1960-an sehingga faktor lain yang memengaruhi perkembangan anak atau pernikahan akan berubah seiring dengan lingkungan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya