7 Ketakutan Terbesar Calon Ibu Jelang Melahirkan

Mulai dari takut tak bisa menghadapi rasa sakit hingga kondisi Miss V berubah. Namun tak perlu takut, ada alasan Anda bisa menghadapinya.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 08 Mar 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2016, 10:00 WIB
Melahirkan
Proses melahirkan tidaklah terjadi secara spontan.

Liputan6.com, New York- Jelang melahirkan, para calon ibu kerap dilanda ketakutan mengenai proses persalinan, terlebih mereka yang baru pertama kali mengalami hal tersebut. Mulai dari ketakutan tak bisa menghadapi rasa sakit, pilihan melahirkan normal atau operasi caesar, hingga kondisi Miss V yang berubah.

Memang, segala sesuatu yang pertama bisa membuat cemas dan deg-degan. Berikut tujuh ketakutan para calon ibu jelang melahirkan, namun tak perlu takut menghadapinya seperti dikutip laman Cosmopolitan, Senin (7/3/2016).

1. BAB saat persalinan
Banyak calon ibu yang tak ingin ada kejadian memalukan seperti tak sengaja buang air besar (BAB) ketika sedang dalam tahap persalinan. Padahal sesungguhnya pada saat serviks benar-benar sudah terbuka tinggal siap untuk dilahirkan kemudian pada saat mengejan ibu juga mengeluarkan BAB adalah hal umum seperti diungkapkan bidan bersertifikat Alice Turner.

"Ketika kotoran ikut keluar hal itu menandakan wanita mengejan dengan baik. Hal ini dianggap positif oleh para petugas kesehatan," tutur Turner.

Hal lain yang tak perlu khawatirkan adalah sebagian besar ibu tidak menyadari mereka mengeluarkan kotoran saat melahirkan. "Para suster yang membantu persalinan akan bertindak cepat membersihkan kotoran tanpa perlu mengungkapkannya ke calon ibu," tambah Turner lagi.

2. Tidak bisa menghadapi rasa sakit
Banyak ibu yang sudah mengalami proses melahirkan menceritakan betapa dahsyatnya rasa sakit yang dirasakan pada saat persalinan. Cerita-cerita tersebut ditambah adegan film yang menggambarkan sesi melahirkan menegangkan membuat calon ibu takut tidak bisa menghadapi rasa sakit tersebut.

Namun hal yang perlu para calon ibu ketahui adalah rasa sakit dan nyeri pada saat melahirkan tidak seperti rasa sakit yang lain seperti dikatakan Turner.

"Nyeri pada saat melahirkan tidak terjadi secara konstan. Kontraksi datang dalam interval pendek. Ini artinya pada saat kontraksi ada jeda agar calon ibu bisa lebih mudah mengatasi rasa sakit," terang Turner.

3. Operasi caesar masa pemulihan lama
Banyak calon ibu takut menghadapi operasi casear karena itu artinya akan melalui masa pemulihan lebih lama dan sulit dibandingkan persalinan normal. "Lalu tak sedikit wanita yang melihat operasi caesar sebagai hal menakutkna atau merasa dirinya gagal ketika harus menghadapi operasi caesar yang tak terencana," ungkap bidan dan pengajar persalinan Jennifer Mayer.

Masa pemulihan pada Miss V dan bagian perut yang di operasi butuh waktu pulih hingga enam minggu. Namun memang menurut Web MD, rasa sakit usai operasi caesar memang masih terasa hinga setahun pascamelahirkan. Namun menurut Meyer, banyak ibu yang mengatakan operasi caesar tidak seburuk yang mereka rasakan. Kehadiran bayi juga membantu distraksi rasa sakit tersebut.

Miss V berubah

4. Miss V akan berubah
Ketika ada bayi seberat 3 kilogram melewati Miss V, para ibu banyak yang ketakutan organ intimnya akan berubah. Namun Anda tak perlu takut akan hal tersebut, menurut bidan Ruth Castillo ia pernah memiliki pasien seberat 5 kg tanpa luka dan jahitan.

"Tubuh manusia mengagumkan karena sangat elastis. Selama kehamilan, hormon relaksin dan estrogen telah mempersiapkan sendi dan jaringan di dasar panggul untuk peregangan saat melahirkan," terang Castillo.

Jadi jangan takut, Miss V dan perineum akan kembali pulih.

5. Melahirkan tidak di rumah sakit atau bidan
Dalam drama televisi yang menceritakan tentang hal-hal medis, seringkali diceritakan wanita yang akan melahirkan tidak bisa datang ke rumah sakit, lalu melahirkan di kendaraan. Melihat hal itu, banyak wanita yang akan melahirkan jadi takut.

Namun Anda tak perlu takut karena proses persalinan tidaklah terjadi secara spontan.

"Persalinan itu berlangsung lama, melalui proses perlahan-lahan. Ketika merasakan waktu untuk mulai mengejan, kemungkinan ibu butuh waktu sekitar satu jam bayi baru lahir," terang Castillo.

6. Mungkinkah suami mau menemani?
Banyak calon ibu sebenarnya menginginkan kehadiran suami saat melahirkan, namun mereka ragu. Bisa jadi suaminya malah mual atau bahkan pingsan saat proses persalinan.

Memang sebagian para calon ayah takut akan darah dan cairan tubuh. "Tapi ketika mereka berada di ruang bersalin dan menunggu kelahiran anak, saya menemukan sebagian besar besar mereka tetap bertahan dan berperan aktif memberi semangat pada istri," papar Castillo.

7. Tak bisa bersosialisasi setelah menjadi ibu
Di luar proses persalinan, para calon ibu pun khawatir tentang pergaulannya sesudah menjadi ibu. Ya, memang pada awal-awal sesudah melahirkan ibu baru tidak bisa beraktivitas di luar rumah sebanyak yang diinginkan. Ibu baru akan fokus memulihkan tubuh dan bayinya.

Namun setelah beberapa bulan, Anda tetap bisa untuk pergi makan siang bersama teman-teman sementara anak dititipkan sementara kepada ibu atau ibu mertua.

"Anda akan tetap jadi diri sendiri dan akan segera mendapatkan kehidupan sosial kembali, Hanya setelah memiliki anak peran Anda jadi lebih banyak," terang Meyer.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya