Indonesia Bebas Anemia, Edukasi Masyarakat Bahayanya Kurang Darah

Pehamanan masyarakat akan Anemia yang kurang memberikan inovasi dan insiatif sebuah kampanye yang dilakukan oleh Sangobion bersama PDGMI.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 16 Mar 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2016, 17:00 WIB
Indonesia Bebas Anemia
Pehamanan masyarakat akan Anemia yang kurang memberikan inovasi dan insiatif sebuah kampanye yang dilakukan oleh Sangobion bersama PDGMI.

Liputan6.com, Jakarta Jumlah penderita anemia yang masih terus bertambah di Indonesia juga pemahaman yang masih minim membuat Merck sebagai perusahaan sains dan teknologi dalam sektor kesehatan bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) melakukan peluncuran inisiatif bersama berbentuk kampanye kesadaran publik.

Kampanye "Indonesia Bebas Anemia" dicanangkan sebagai perwujudan untuk mengatasi kurangnya pemahaman masyarakat Indonesia terhadap anemia, baik dari gejala, penyebab, risiko, hingga penanggulangannya. 

Anie Rachmayani, selaku Head of Marketing Consumer Health PT Merck Tbk. Indonesia mengatakan, "Dampak dari anemia yang kami lihat begitu mempengaruhi produktivitas manusia, bahkan hingga penurunan kemampuan konsentrasi akibat anemia hingga 20 persen."

Anie memaparkan bahwa anemia merupakan penyakit yang mampu menyerang siapa saja, bahkan anemia merupakan silent disease yang cukup berbahaya.

"Kami sudah melakukan kampanye edukasi mengenai anemia sejak beberapa tahun terakhir, dan rencananya ini akan dilakukan selama beberapa tahun ke depan," jelas Anie dalam Konferensi Pers dan Peluncuran Kampanye Publik "Indonesia Bebas Anemia", Rabu (16/3/2016).

Besar harapan Merck atas keterkaitannya dalam program dan kampanye Indonesia Bebas Anemia. Anie pun menambahkan bahwa ada kebanggaan dari Merck dapat berkolaborasi besama PDGMI. "Kami berharap dengan program ini kami dapat meningkatkan lagi kesadaran masyarakat akan anemia," katanya.

Merck sendiri tengah melakukan beberapa program lain seperti membuka booth kesehatan gratis yaitu "Tanya Anemia Center". Masyarakat yang berkunjung memperoleh edukasi seputar anemia dan screening test dengan menggunakan Anemiameter yaitu alat untuk mengukur tingkat bahaya anemia di tubuh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya