Ampuhkah CFD Turunkan Jumlah Penderita Diabetes Jakarta?

Banyak orang turun ke jalan saat car free day (CFD). Ampuhkah hal ini turunkan risiko diabetes pada penduduk Jakarta?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 20 Apr 2016, 19:30 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2016, 19:30 WIB
20160327-Tampil Sporty. Sandiaga Uno Bersihkan Sampah di Bundaran HI
Bakal calon (balon) Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat memungut sampah pada Car Free Day dikawasan Bunderan HI, Jakarta, Minggu (27/3/2016). Sandiaga Uno bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari partai Garinda. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kesadaran masyarakat Jakarta untuk mulai aktif bergerak terlihat cukup besar. Terbukti dengan banyaknya orang yang turun ke jalan saat car free day (CFD). Ada yang lari, jalan cepat, dan beragam aktivitas lainnya.

Mengingat saat ini diabetes menjadi penyakit nomor lima terbesar di Jakarta, cukupkah ampuhkah pola hidup seperti itu?

"Dianjurkan seminggu tiga kali minimal dengan masing-masing 30 menit. Itu pola yang benar. Kalau CFD saja tidak cukup," kata Direktur Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, dr Lily Sulistyowati di Pasar Mayestik, Rabu (20/4/2016)

Lily menjelaskan, faktor risiko akibat kurang olahraga sebesar 65 persen. Lebih lanjut, jumlah 5,6 prevalensi diabetes dari 2.000 sampel lebih rendah jika dibanding prevalensi nasional yaitu 6,9 persen berdasarkan riskesdas 2013.

"Tapi tetap upaya pencegahan dan deteksidibu tetap dilakukan. Salah satunya dengan memperbaiki pola hidup karena PTM sangat dipengaruhi oleh gaya hidup," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya