Liputan6.com, Jakarta Kesadaran masyarakat Jakarta untuk mulai aktif bergerak terlihat cukup besar. Terbukti dengan banyaknya orang yang turun ke jalan saat car free day (CFD). Ada yang lari, jalan cepat, dan beragam aktivitas lainnya.
Mengingat saat ini diabetes menjadi penyakit nomor lima terbesar di Jakarta, cukupkah ampuhkah pola hidup seperti itu?
Baca Juga
Baca Juga
"Dianjurkan seminggu tiga kali minimal dengan masing-masing 30 menit. Itu pola yang benar. Kalau CFD saja tidak cukup," kata Direktur Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, dr Lily Sulistyowati di Pasar Mayestik, Rabu (20/4/2016)
Advertisement
Lily menjelaskan, faktor risiko akibat kurang olahraga sebesar 65 persen. Lebih lanjut, jumlah 5,6 prevalensi diabetes dari 2.000 sampel lebih rendah jika dibanding prevalensi nasional yaitu 6,9 persen berdasarkan riskesdas 2013.
"Tapi tetap upaya pencegahan dan deteksidibu tetap dilakukan. Salah satunya dengan memperbaiki pola hidup karena PTM sangat dipengaruhi oleh gaya hidup," ujar dia.