Liputan6.com, Jakarta Kematian di umur 60 tahun menimpa remaja laki-laki yang menggunakan ganja lebih dari 50 kali. Sekitar 45.000 laki-laki yang menjalani pelatihan wajib militer di Swedia dijadikan responden oleh para ilmuwan dari Karolinska Institute di Stockholm selama 42 tahun, dari 1969 sampai 2011. National Cause of Death Register mencatat, 4.000 orang meninggal dunia akibat terlalu sering menggunakan ganja sebagai dopping.
Addiction Expert, Scoot Krakower, mengatakan, pemakai ganja baik itu dalam bentuk rokok atau suntikan memiliki kesehatan yang sangat buruk. American Journal of Psychiatry mencatat, penggunaan ganja cukup berat telah dikaitkan dengan gangguan jantung dan kanker paru-paru.
Baca Juga
"Pengguna ganja umumnya pelaku diet yang sangat buruk dan menjadi perokok yang berat. Ada hubungan antara gulma dan tembakau," kata Scoot dikutip dari Daily Mail,Senin (25/4/2016)
Advertisement
Tak cuma paru-paru dan jantung saja yang mengalami gangguan, anggota Dewan American Psychiatric Association, Dr Kevil Hill pun mengungkapkan, psikologis dan kognitif juga mengalami hal serupa. Yang mengakibatkan sulit sekali bagi pecandu untuk memilih makanan yang layak untuk mereka konsumsi.