Liputan6.com, Jakarta Kebiasaan sehari-hari tanpa kita sadari dapat memicu neuropati atau gangguan saraf. Biasanya ditandai gejala kesemutan, kebas dan kram. Hanya saja, rasa ini kerap diabaikan karena dapat hilang seketika.
Baca Juga
Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat Konsultan Neurologis dari Departemen Neurologi FKUI RS Cipto Mangunkusumo, dr Manfaluthy Hakim, SpS (K) mengatakan, sebuah survei pada 2014 mengenai gejala neuropati menemukan, lebih dari 50 persen masyarakat melakukan aktivitas dan gaya hidup yang berisiko neuropati, seperti:
1. Mengetik di gawai
Advertisement
2. Mengendarai motor dan mobil
3. Duduk lama di posisi yang lama
4. Gerakan yang berulang
5. Mengetik di komputer
6. Main games
7. Menggunakan sepatu hak tinggi
Neuropati merupakan kondisi gangguan dan kerusakan saraf yang ditandai dengan gejala kesemutan, kebas dan kram. Lebih dari 50 persen melakukan aktivitas gaya hidup sehari-hari yang berisiko seperti mengetik gadget dan komputer, mengendarai motor dan mobil dalam waktu lama, duduk lama di posisi sama dan menggunakan sepatu hak tingi.
Neuropati dapat memengaruhi kualitas hidup seperti menyebabkan penurunan kekuatan motorik, penurunan sensasi rasa sehingga mudah terluka, impotensi, depresi, penurunan berat badan, luka dan Carpal Tunnel Syndrome (CTS).