Liputan6.com, Jakarta Hanya ada satu dari lima anak yang mengalami pelecehan seksual melaporkan apa yang terjadi padanya kepada orangtua. Kerapkali anak diam tentang apa yang mereka alami. Mereka merasa takut, bingung, atau merasa bersalah ketika mengungkap hal tersebut.
"Pelaku kejahatan seksual biasanya mengancam anak agar mereka tidak berbicara hal yang dilakukan," tutur pendiri sebuah organisasi nirlaba Charleston, Anne Lee.
Baca Juga
Baca Juga
Terlebih pelaku kejahatan seksual pada umumnya orang yang dikenal seperti kerabat maupun orang yang dikenal seperti tetangga, guru, teman keluarga dan lainnya menurut National Sexual Violence Resource Center.
Advertisement
Meski anak tidak berbicara tentang apa yang terjadi pada mereka, orangtua pasti punya naluri ketika sesuatu hal tidak biasa terjadi.
"Ikuti naluri Anda. Misalnya jika ada merasa terganggu dengan ketika seseorang menghabiskan waktu dengan anak Anda, atau ada tetangga yang terlalu bersemangat menjaga anak anak," tutur mantan jaksa Los Angeles, AS yang mengkhususkan diri pada kasus kejahatan seks terhadap anak-anak, Robin Sax.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah anak mengalami kejadian tak menyenangkan seperti melansir laman Parents, Rabu (18/5/2016).
1. Ketahui siapa saja yang berinteraksi dengan anak
Orangtua tentu tidak dapat selalu berada dekat anak-anak, sehingga butuh orang dewasa yang benar-benar bisa dipercaya. Jika ia memiliki pengasuh, cari tahu mengenai asal-usulnya, perjalanan karirnya.
Selain itu, orangtua juga wajib mengetahui orang-orang yang terlibat dalam kehidupan anak. Mulai dari guru, guru BK, penjaga sekolah, sopir, satpam, tetangga, teman-temannya, orang tua teman-teman, guru les, guru agama.
Libatkan diri dalam aktivitas-aktivitas mereka sehingga orangtua bisa mengetahui hal-hal yang terkesan janggal. "Dengarkan perasaan yang janggal maupun tak nyaman," tutur wakil presiden komunikasi dan pengembangan untuk kekerasan koalisi anti-seksual dari Pennsylvania Coalition Against Rape, Kristen Houser.
2. Kenali tanda-tanda
Hanya ada satu dari lima anak yang mengalami pelecehan seksual melaporkan pada orangtuanya. Bagi anak, sangat sulit untuk terbuka bahkan di situasi terbaik. Sehingga amat penting mengenali tanda-tanda yang memperlihatkan sesuatu yang aneh pada diri anak.
"Jika anak Anda mengatakan tidak mau dekat dengan orang-orang tertentu atau aktivitas tertentu, jangan anggap remeh," tutur Lee.
Lalu, beberapa anak memperlihatkan beberapa tanda seperti infeksi kandung kemih, kemerahan, bengkak pada area genital.
Sementara anak lain mengalami sakit perut, pusing, mudah marah, sulit tidur. Mungkin beberapa hal terakhir tidak terkait langsung dengan pelecehan anak tapi mereka mungkin butuh konsultasi dengan psikolog atau dokter anak yang terlatih.