Liputan6.com, New York- Wanita empat kali lebih sering terkena migrain dibanding pria. Studi kecil yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology mencoba memberikan jawaban akan hal ini. Ternyata perubahan hormon jadi salah satu faktor penyebabnya.
Pada awal studi peneliti meyakini hormon mempunyai peran terhadap migrain. Untuk membuktikannya, peneliti nengamati 114 wanita yang memiliki migrain dan 223 wanita yang tidak memiliki catatan migrain. Para partisipan diminta memberi diary sakit kepalanya, serta data sampel urine jelang menstruasi dalam 10 tahun terakhir.
Berdasarkan analisis selama 10 tahun terakhir, ternyata wanita yang sering alami migrain dua hari sebelum menstruasi mengalami penurunan level estrogen. Sedangkan hal ini tidak terjadi pada wanita yang sehat.
Advertisement
"Ini sepertinya bukan hanya fluktuasi hormon estrogen saja yang menyebabkan migrain, namun bisa jadi faktor pencetusnya," tutur penulis studi University of Colorado School of Medicine di Amerika Serikat, dokter Nanette Santoro mengutip laman Time, Kamis (2/6/2016).
Sementara itu, pria tidak mengalami fluktuasi perubahan hormon testosteron yang besar seperti wanita. Itu sebabnya, pria hanya sesekali saja mengalami migrain, ujar Santoro.