Pria yang Sering Tertidur Depan TV Berisiko Stroke dan Jantung

Apakah Anda sering tertidur di depan TV? jika iya, sebaiknya waspada.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 01 Sep 2016, 11:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2016, 11:00 WIB
Tidur sambil menonton TV. Foto: storyboards
Tidur sambil menonton TV. Foto: storyboards

Liputan6.com, Jakarta- Apakah Anda sering tertidur di depan TV? jika iya, sebaiknya waspada. Sebuah penelitian terbaru mengemukakan fakta bahwa, sering tertidur di depan TV berarti anda berpotensi memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) yang mana sangat berisiko untuk picu penyakit akut seperti, jantung dan stroke serta demensia.

Seperti diberitakan Dailymail, Rabu, 31 Agustus 2016, mengutip Kamis (1/9/2016), , studi yang dipublikasikan dalam European Society of Cardiology ini melaporkan bagaimana pria yang lelah di malam hari kemudian menonton TV memiliki kualitas tidur yang buruk. Hal tersebut meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular serta saraf.

"Rata-rata mereka yang darah tinggi terlelap 18 menit lebih cepat (di depan TV) dibandingkan orang sehat," ujar peneliti, Dr Nobu Sasaki dari Hiroshima University.

Studi yang melibatkan 2.400 orang dewasa ini juga menemukan, orang dengan tekanan darah tinggi lebih mudah tertidur namun mereka cenderung sulit tidur lagi.

"Mungkin ini masalahnya, mereka bisa menggeser jam biologis tubuh yang dikenal dengan ritme sirkadian. Hal ini membuat mereka lelah di malam hari tapi kemudian terbangun dan sulit tidur lagi," kata Sasaki.

Dia menambahkan, untuk membantu orang dengan kondisi seperti ini, semestinya dia bisa lebih banyak tidur. 

Di sisi lain, Direktur medis asosiasi di British Heart Foundation, Profesor Jeremy Pearson mengatakan, orang yang mengalami peningkatan tekanan darah sering tak sadar saat mengalaminya.

Jadi, studi ini bisa dijadikan tolak ukur untuk mendeteksi tekanan darah. Tapi ingat, untuk tetap memeriksa rutin tekanan darah Anda secara teratur.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya