4 Strategi Besarkan Anak Pemalu

Bantu anak menghadapi sifat pemalunya dengan cara-cara penting ini.

oleh Adanti Pradita diperbarui 06 Sep 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2016, 11:30 WIB
Anak dan orang tua
Bantu anak menghadapi sifat pemalunya dengan cara-cara penting ini.

Liputan6.com, Jakarta Membesarkan sekaligus mendidik anak merupakan pekerjaan paling sulit bagi semua orang.

Saat usia anak masih tergolong sangat muda yaitu di bawah 10 tahun, tanggapannya pada hal-hal yang berada di sekitarnya sangat penting lantaran berpotensi menjadi karakter yang akan mendarah daging hingga dewasa nanti.

Umumnya, ada tiga jenis respon yang ditunjukan oleh anak ketika dirinya dihampiri atau dihadapi akan suatu hal yang masih asing di pandangan dan juga pikirannya.

Ada yang percaya diri atau mencerminkan sikap pemberani, ada pula yang penakut dan ada juga yang pemalu. Respon pemberani biasanya dipicu oleh rasa penasaran, penakut oleh rasa tidak aman akan ancaman atau rasa sakit. Sementara pemalu merupakan produk dari dua rasa yaitu, ketidakpercayaan diri sekaligus ketakutan.

Memiliki seorang anak berjiwa pemalu memang tidak mudah. Pasalnya kedua orangtua akan dihadapi serangkaian tantangan mulai dari ketidaknyamanan anak pada hal-hal baru, tangisan tiada henti yang diakibatkan rasa takut atau sakit dan masih banyak lagi.

Berikut cara bantu anak atasi jiwa pemalunya, seperti dilansir dari Live Science, Selasa (6/9/2016).

Hindari sikap protektif

Melindungi anak merupakan hal yang wajar. Namun ketika dilakukan secara berlebihan akan membuat sang anak merasa terlalu nyaman dan tidak biasa dengan adanya hal-hal baru suatu hari nanti.

Bantu anak melawan sifat kurang Percaya diri

Biarkan anak melalui hal-hal yang kurang nyaman dengan sifat aslinya yaitu, pemalu. Ini mungkin merupakan tantangan berat baginya tapi ketika ia melaluinya, ia akan merasakan keuntungan besar yang mana bisa memicu keinginan untuk berubah. Contohnya saat ia harus tampil di depan kelas, jangan berdiri di sampingnya seperti biasanya.

Biarkan dirinya merasa grogi tanpa ada Anda untuk memeluknya, tonton sang anak dari jauh. Berikan dirinya senyuman dan motivasi, ia akan pelan-pelan merasa termotivasi, atau setidaknya perasaan terpaksa untuk melakukan hal tersebut dengan harapan apapun itu cepat berakhir dan ia bisa kembali ke pelukan Anda. Tentu Anda akan berikan pelukan setelah itu, tetapi ingat untuk selalu ajarkan dirinya untuk lalui tantangan terlebih dahulu. Tidak ada apa pun bisa didapatkan secara cuma-cuma.

Bantu anak yang pemalu

Langkah kecil demi perubahan besar

Anak pemalu umumnya jarang memiliki teman. Jika sang anak pemalu, Anda bisa mencoba meminta tolong sahabat untuk biarkan buah hati mereka menginap semalam di rumah dan bermain dengan anak Anda.

Anak Anda memang pemalu, tidak mempunyai teman atau pun suka bergaul dan bermain di luar rumah dengan anak lainnya, namun terapi pengenalan Anda ini secara tidak langsung akan membuatnya terbiasa menghadapi hal-hal asing atau tidak biasa dalam hidup nantinya. Cara ini fokus pada penarikan anak keluar dari zona nyaman-nya.

Tidak ada salahnya mencari bantuan

Mendapatkan bantuan dari seorang psikolog atau dokter bukan berarti tanda kelainan jiwa pada anak. Ini hanyalah strategi yang umum dan wajar digunakan orangtua apabila merasa diri mereka belum cukup paham cara menangani anak tersebut.

Ini juga bukan tanda anak Anda tidak bisa diatur, namun ini bukti bahwa dirinya memiliki keterikatan unik pada orangtua atau rasa sayang melampaui batas terhadap Anda. Meski terdengar menenangkan, perlu diketahui bahwa masa depannya akan lebih baik apabila dirinya bisa menyeimbangkan segala sifat yang dimiliki tanpa ada salah satu yang kadarnya lebih dari yang lain. Jadi, ini pun untuk kebaikan sang anak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya