Liputan6.com, Jakarta Di bagian barat Italia terdapat sebuah wilayah bernama Acciaroli, dimana dari 700 jumlah penduduknya, 10 diantaranya berusia lebih dari 100 tahun. Fenomena yang sangat langka ini, menarik perhatian para ahli untuk melakukan penelitian, demi menemukan faktor penyebab penduduk Acciaroli berumur panjang.
Selama 6 bulan , peneliti dari Universitas Sapineza Roma dan Sandiego School of Medicine menemukan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap umur panjang di desa tersebut. Hasilnya para lansia di sini memiliki sirkulasi darah yang luar biasa baik untuk usia mereka.
Para ahli menganalisa sampel darah lebih dari 80 warga Acciaroli, dan menemukan tingkat adrenomedulin (hormon yang memperlebar pembuluh darah) sangat rendah. Tingkat adrenomedulin ini serupa dengan yang biasa ditemukan pada usia 20-an dan 30-an.
Advertisement
Seperti diketahui tingginya kadar hormon adrenomedulin dapat menyebabkan pembuluh darah berkontraksi, sehingga timbul masalah peredaran darah yang dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang serius lainnya.
Hormon dalam jumlah rendah akan bertindak sebagai pelindung kuat, serta membantu perkembangan optimal mikrosirkulasi atau sirkulasi kapiler.
Temuan ini tentu mengejutkan para ahli. Meski belum menemukan penyebab fenomena tersebut, namun para ahli percaya jika ini mungkin berkaitan erat dengan pola makan dan olahraga.
Orang-orang di Acciaroli cenderung memilih makanan lokal, menangkap ikan, kelinci dan ayam peliharaan, serta minyak zaitun, juga beberapa sayuran dan buah yang tumbuh di sekitar dusun mereka. Satu makanan yang dicatat dalam studi ini adalah rosemary. Semua warga makan rosemary yang bermanfaat untuk membantu meningkatkan fungsi otak.
"Ketika kami diuji, kami menemukan selusin senyawa yang berbeda di sana. Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa Rosemary membantu fungsi otak. "ujar Dr Alan Maisel, seorang ahli jantung dari School of Medicine di University of California San Diego, dilansir Independent, Kamis (8/9/2016)
Selain itu, penduduk yang tinggal di wilayah tersebut sangat sedikit yang menderita penyakit dibanding mereka yang tinggal di negara-negara barat lainnya.
"Kami menemukan bahwa mereka tidak memiliki semacam penyakit kronis seperti yang kita lihat di Amerika Serikat seperti penyakit jantung, obesitas dan Alzheimer," kata Dr Maisel. Mereka juga tidak menderita katarak, seperti kebanyakan orang di Amerika Serikat, ketika berusia lebih dari 80 tahun, lanjutnya.
Satu faktor penting yang dicatat oleh para ahli yang diduga menjadi faktor kuat penduduk desa ini berumur panjang adalah aktivitas seks.
"Aktivitas seksual para lansia di desa ini tetap tinggi. Mungkin ini ada hubungannya dengan itu. Selain juga karena udara yang sehat serta kenikmatan hidup yang mereka dapatkan selama tinggal di Acciaroli.
Â