Liputan6.com, Jakarta Peneliti Swedia melaporkan bahwa vaksin H1N1 (flu babi) tidak berhubungan dengan cacat lahir. Salah satu dokter kandungan yang mengkaji penelitian mengatakan temuan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran wanita terhadap vaksin.
Dokter spesialis kandungan, di Lenox Hill Hospital di New York City, Dr.Jennifer Wu juga mengatakan pentingnya pemberian vaksin H1N1 di trimester pertama kehamilan.
Baca Juga
Bahkan Pusat Kontrol Pencegahan Penyakit di Amerika (CDC) menyarankan semua wanita hamil untuk menerima vaksin flu musiman karena mereka sangat rentan terhadap komplikasi dari influenza.
Advertisement
Studi baru ini dipimpin oleh Dr. Jonas Ludvigsson dari Institut Karolinska di Stockholm ini melihat bagaimana vaksinasi ijustru mendorong risiko cacat lahir pada bayi. Namun, penelitian ini tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan hubungan antara vaksin dan jenis tertentu dari cacat lahir.
"Memeriksa kondisi janin dan pemberian vaksin pada trimester pertama kehamilan sangat penting, karena ini adalah saatnya perkembangan organ awal terjadi dan embrio sangat rentan terhadap agen yang dapat menyebabkan cacat lahir," kata ketua pediatri di Winthrop-University Hospital, New York, Dr. Leonard Krilov.
Dia setuju dengan Wu bahwa studi membuktikan tidak ada peningkatan risiko cacat bawaan pada bayi yang lahir dari ibu hamil yang divaksinasi. Krilov percaya, vaksin flu masih sangat aman.
"Sebagian besar pasokan vaksin influenza tidak aktif dan dimurnikan. Jadi Anda hanya mendapat reaksi umum seperti nyeri lokal di tempat suntikan dan demam ringan," kata Krilov.