Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja India yang mengalami sakit perut kronis, terkejut ketika diberitahu dokter bahwa rasa sakitnya disebabkan oleh janin kembarannya yang belum terbentuk di dalam perutnya.
Dokter kaget ketika menemukan massa seberat 2,5 kg yang terdiri dari tulang, rambut, dan gigi di bagian dalam perut Narendra Kumar (18). Kembar parasitnya memiliki struktur kabel seperti pusar yang terhubung dengan suplai darahnya.
Ia akhirnya didiagnosis dengan “fetus in fetu”, yaitu sebuah kondisi langka dengan hanya 200 kasus yang pernah dilaporkan di seluruh dunia. Kondisi ini terjadi ketika saat tahap awal kehamilan dengan bayi kembar, salah satu janin memasuki janin satunya melalui tali pusar. Di sana, ia menjadi parasit yang hidup dari tubuh saudaranya untuk bertahan hidup.
Advertisement
Menurut dokter di Swaroop Narayan Hospital di Uttar Pradesh, bagian India Utara, kembarannya sudah hidup sebagai parasit dalam tubuh Narendra sejak ia lahir.
Dr. Rajeev Singh yang menanganinya mengatakan bahwa Narendra menderita muntah-muntah dan kehilangan berat badan, namun keluarganya tidak tahu apa penyebabnya. Baru ketika dokter bedah mengoperasinya, mereka menemukan penyebab di balik sakitnya selama ini.
”Perut anak itu tumbuh membesar, namun keadaannya tidak diketahui selama bertahun-tahun karena baik orang tuanya maupun dokter tidak bisa mendiagnosis kondisinya ketika masih di tahap awal. Secara teknis, janin tersebut masih hidup dan tumbuh karena aktivitas metabolisme dalam tubuh Narendra," ujarnya.
Ayah Narendra, Prem Chandra, seorang petani, mengatakan bahwa dirinya lega karena akhirnya anaknya bisa kembali sehat.
“Hal yang telah menyiksanya selama bertahun-tahun itu sekarang itu sudah dikeluarkan, saya lega. Ia sekarang bisa kembali ke sekolah dan menjalani hidup yang sehat,” ujarnya.
Dr. Singh adalah orang pertama yang melakukan penyelidikan medis yang tepat menggunakan USG dan CT scan, sebelum mendiagnosis kondisinya tersebut. Kemudian para dokter melakukan pembedahan untuk mengangkat janin yang ternyata memiliki panjang 20 sentimeter dan memiliki batang rambut sepanjang dua meter.
“Dalam operasi selama tiga jam lamanya, kami mengangkat massa janin cacat tersebut, yang ternyata memiliki rambut, gigi, kepala yang kurang berkembang, serta struktur tulang dada dan tulang belakang, dengan banyak cairan kekuningan seperti ketuban dalam kantung. Sejauh ini, kami telah menyaksikan dua hingga tiga kasus seperti ini di India,” ujar Dr. Singh.
Bahkan di bulan Oktober, kasus yang sama dilaporkan dari India Timur, di mana seorang janin yang sudah mati ditemukan di dalam perut anak berusia empat tahun, seperti dilansir dari Dailymail, Jumat (30/9/2016).