Odelia Sinaga Bangun Imajinasi Anak Lewat Mengarang

Pengabdian di pelosok negeri menjadi tantangan tersendiri bagi para pengajar muda Indonesia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 05 Nov 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2016, 14:00 WIB
Odelia Sinaga di hadapan peserta diskusi Festival Orang Muda di Gedung Tempo, Jakarta, Sabtu (5/11/2016).
Odelia Sinaga di hadapan peserta diskusi Festival Orang Muda di Gedung Tempo, Jakarta. Foto: Fitri Haryanti/Lpiutan6.com

Liputan6.com, Jakarta Pengabdian di pelosok negeri menjadi tantangan tersendiri bagi para pengajar muda Indonesia. Lokasi penugasan sekolah yang jauh dari kota dan fasilitas dengan segala keterbatasan harus dihadapi. Tapi para pengajar muda tetap mengajarkan pendidikan pada anak-anak.

Odelia Sinaga misalnya, pengajar muda yang tergabung dalam Indonesia Mengajar Angkatan X ini ditempatkan penugasan di Desa Kalama, Sangihe, Sulawesi Utara. Bagi wanita yang berprofesi sebagai wartawan ini, anak-anak Sangihe tidak seperti anak-anak kota.

Ketika anak-anak yang berada di pelosok daerah rajin masuk sekolah, secara tidak langsung memberikan kebahagiaan tersendiri di mata para pengajar muda. Jumlah siswa sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 sekitar 37 orang. Namun, tidak semua siswa masuk pada tiap harinya.

"Kita jangan berpikir, mereka tahu bahasa Inggris, pinter matematika atau lainnya. Datang tepat waktu dan hormat sama kami pengajar saja sudah sangat bersyukur. Meskipun yang datang juga hanya tujuh orang, " ungkap Odelia di hadapan peserta diskusi Festival Orang Muda di Gedung Tempo, Jakarta, Sabtu (5/11/2016).

Wanita berkaca mata ini pun menceritakan pengalamannya saat mengajarkan anak-anak Sangihe mengarang. "Dari mengarang lewat tulisan, imajinasi anak-anak terbangun," katanya. Ia juga mempelajari kurikulum belajar metode kreatif.

Metode pendidikan belajar kreatif, seperti mengajarkan lagu-lagu agar mudah dihapal anak-anak. Yang menarik, Odelia tidak hanya mengajar anak-anak di sekolah tapi ia membawa anak-anak belajar di pantai.

Suasana belajar juga dikondisikan sesuai lingkungan anak-anak tinggal. Odelia melihat anak-anak Sangihe yang bertempat tinggal di dekat pantai dan profesi orangtua mereka yang melaut. Belajar di dekat pantai makin mendekatkan diri mereka pada lingkungannya.

Selama lima tahun Indonesia Mengajar berada di Sangihe, Odelia termasuk angkatan pengajar terakhir. Ia juga membawa anak-anak Sangihe untuk ke kota.

Sebuah festival pendidikan di kota Tahuna, yang harus dilalui perahu dari Desa Kalama memberikan kesempatan besar anak-anak untuk mengeksplorasi diri.

Dalam festival pendidikan, anak-anak Sangihe belajar di kelas inspirasi. Kegiatan belajar dan bermain diterapkan. Mereka juga mengikuti lomba menyanyi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya