Orang dengan Alergi Air Kerap Dianggap Sakit Jiwa

Air merupakan zat yang paling penting untuk kelangsungan hidup. Namun air juga dapat menyebabkan reaksi alergi.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 16 Nov 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2016, 10:00 WIB

Liputan6.com, Los Angeles Air merupakan zat yang paling penting untuk kelangsungan hidup. Namun air juga dapat menyebabkan reaksi alergi yang ditandai dengan gatal parah. Alergi ini cukup mengganggu, dan mengecewakan bagi penderitanya.

Alergi air atau urtikaria aquagenic dapat muncul saat bersentuhan dengan air dalam suhu apapun. Dan biasanya, tidak ada perubahan yang tampak di kulit seperti alergi lainnya. Hanya saja penderita menyatakan ketidaksukaannya dengan air saat mandi karena mereka mengalami gatal parah.

Gejala

Gatal dimulai saat kulit kontak dengan air, atau memasuki ruang dingin dan lembab. Gejala memburuk ketika seseorang terkena suhu beku, dilansir laman Buzzle, Rabu (16/11/2016).

Setelah diamati, alergi terkena air hujan cenderung lebih parah daripada air keran. Dan gatal pun akan bertahan selama beberapa jam setelah saling bersentuhan.

Alergi air merupakan kondisi idiopatik, dan tidak memiliki etiologi yang spesifik. Meskipun bahan kimia seperti antihistamin diketahui dirilis dalam tubuh sebagai respons terhadap kontak dengan air namun bukan itu penyebabnya. Hal ini dikaitkan dengan sindrom hipereosinofilik, xanthogranuloma remaja, polisitemia vera, dan myelodysplastic syndrome.

Tak ada gejala yang terlihat, seperti ruam kulit, lesi kulit dan lainnya, sehingga banyak penderita yang salah diagnosis. Bahkan dalam kasus tertentu mereka dianggap sakit jiwa sehingga diberi obat antidepresan atau anxiolytics.

Pengobatan

Mandi dapat membuat alergi parah, disarankan untuk mengoleskan emolien yang memiliki minyak sebelumnya. Ini akan mencegah kulit kontak langsung dengan air sehingga mengurangi intensitas gatal.

Cara lainnya dengan menggunakan kapas, seprai, selimut dan pakaian yang terbuat dari katun. Bahan pakaian seperti sintetis, selimut wol dan lainnya akan memperburuk kondisi.

Cobalah untuk mengonsumsi jus buah segar, dan banyak sayuran hijau gelap. Dan hindari konsumsi alkohol, kopi, mangga, dan makanan pedas serta cepat saja yang digoreng. Kombinasikan dengan antihistamin bisa membantu mengurangi intensitas gatal.

Bila gatalnya berlebih, minta lah dokter kulit merekomendasikan fototerapi dengan Psoralen-UVA atau UVB. Prosedur ini dikenal memberikan hasil yang cukup menjanjikan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya