Cegah Kanker Kolon dengan Lakukan Tindakan Endoskopi

Endoskopi merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa saluran cerna secara visual guna mendeteksi adanya berbagai kelainan.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 21 Des 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 08:00 WIB
Endoskopi
Cegah Kanker Kolon dengan Lakukan Tindakan Endoskopi

Liputan6.com, Jakarta Orangtua yang sudah berumur 50 tahun sebaiknya melakukan tindakan endoskopi pada saluran cerna. Lebih dianjurkan lagi untuk orangtua yang berasal dari keluarga dengan riwayat kanker kolon.

Kanker kolon saat ini menjadi penyebab utama kematian di dunia. Tindakan endoskopi pada saluran cerna dapat mendeteksi adanya kelainan atau masalah di saluran cerna. Orangtua bisa terhindar dari kondisi tidak mengenakan ini. Kalau ternyata dokter menemukan adanya kelainan bisa cepat ditangani.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi Siloam Hospital TB Simatupang, dr Epistel P Simatupang menjelaskan, endoskopi merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa saluran cerna secara visual guna mendeteksi adanya berbagai kelainan dan penyakit lainnya.

Karena saluran cerna manusia dibagi dua bagian besar, pengamatan menggunakan endoskopi pun dibagi dua. Saluran cerna bagian atas (dari kerongkongan sampai usus 12 jari) menggunakan tehnik EGD (esofago gastro duodenoskopi), sementara saluran cerna bagian bawah (bagian akhir dari usus kecil sampai anus) dikenal dengan kolonoskopi.

"Pemeriksaan EGD untuk mendeteksi adanya kelainan di saluran keronkongan, lambung, dan usus 12 jari," kata Epistel. "Namun, paling sering ditemukan adalah kelainan pada lambung, dan penyakit yang paling sering ditemukan adalah kanker," kata Epistel menambahkan dikutip dari keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (20/12/2016)

Epistel menambahkan, ada pun kelainan lainnya yang disering ditemukan adalah erosi saluran cerna. Biasa menimpa orang yang menelan obat tanpa meminum air putih. "Harus diingat, ada beberapa jenis obat yang tidak bisa ke lambung tanpa bantuan air putih. Erosi ditandai dengan sulit dan sakit menelan," kata Epistel menambahkan.

Tindakan endoskopi yang dibandrol antara Rp3 juta sampai Rp4 juta di Siloam Hospital TB Simatupang, juga bisa buat menangani kasus obesitas. Cukup memasukkan balon ke lambung lewat endoskopi, jelas Epistel, pasien obesitas sudah merasa kenyang meski makan sedikit. Jika diimbangi dengan olahraga, berat badan dapat turun hanya dalam hitungan bulan.

"Masalah harga, angka ini sangat terjangkau dan jauh dari standar di luar negeri terutama di Singapura," kata Epistel yang juga menjelaskan bahwa masalah tukak lambung bisa dihentikan dengan tindakan endoskopi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya