Liputan6.com, Washington DC: Ada alternatif baru pengobatan penyakit kanker paru-paru. Sebuah penelitian di Amerika yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa metformin--obat yang digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2--dapat mencegah penyakit kanker paru-paru, seperti dilansir Healthy Day baru-baru ini.
Pertama-tama, Dennis dan rekan-rekan peneliti lainnya menguji tikus yang terkontaminasi bahan kimia dari nikotin, dengan memberi metformin selama 13 minggu. Hasilnya, Obat ini memperkecil tumor paru dari 40 persen menjadi 50 persen bila diberikan melalui mulut, dan 72 persen bila diberikan melalui suntikan.
Prospek penggunaan metformin untuk pengobatan kanker paru-paru pada manusia memang belum bisa dikonfirmasi secara resmi, karena masih harus dilakukan tes langsung pada manusia. tetapi pada tikus, hal ini sudah ditoleransi dengan baik. Menurut Dennis, kadar obat yang diberikan kepada tikus sebenarnya hampir sama dengan yang diberikan pada manusia.
Selama ini, obat diabetes metformin yang telah disetujui FDA (Food and Drug Administration) mampu mencegah penyakti tumor paru-paru akibat induksi karsinogen tembakau, demikian dikatakan Dr. Phillip A. Dennis, peneliti senior di bidang onkologi medis dari Institut Kanker Nasional AS, dalam siaran berita dari Asosiasi Penelitian Kanker Amerika.(MLA)
Pertama-tama, Dennis dan rekan-rekan peneliti lainnya menguji tikus yang terkontaminasi bahan kimia dari nikotin, dengan memberi metformin selama 13 minggu. Hasilnya, Obat ini memperkecil tumor paru dari 40 persen menjadi 50 persen bila diberikan melalui mulut, dan 72 persen bila diberikan melalui suntikan.
Prospek penggunaan metformin untuk pengobatan kanker paru-paru pada manusia memang belum bisa dikonfirmasi secara resmi, karena masih harus dilakukan tes langsung pada manusia. tetapi pada tikus, hal ini sudah ditoleransi dengan baik. Menurut Dennis, kadar obat yang diberikan kepada tikus sebenarnya hampir sama dengan yang diberikan pada manusia.
Selama ini, obat diabetes metformin yang telah disetujui FDA (Food and Drug Administration) mampu mencegah penyakti tumor paru-paru akibat induksi karsinogen tembakau, demikian dikatakan Dr. Phillip A. Dennis, peneliti senior di bidang onkologi medis dari Institut Kanker Nasional AS, dalam siaran berita dari Asosiasi Penelitian Kanker Amerika.(MLA)