Mengidolakan Superhero Bikin Anak Agresif

Bukannya jadi suka membantu orang, anak-anak yang mengidolakan superhero cenderung jadi lebih kasar.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 17 Jan 2017, 14:40 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2017, 14:40 WIB
Superhero
Mengidolakan superhero membuat anak-anak cenderung berperilaku negatif. (Ilsutrasi: Fox News Health)

Liputan6.com, Amerika Serikat Sebuah studi baru menemukan, anak-anak yang sangat mengidolakan superhero lebih berisiko menjadi agresif. Peneliti telah melakukan dua kali evaluasi terhadap 240 anak-anak prasekolah dan anak-anak TK di empat lokasi di seluruh Amerika Serikat bagian barat.

Mereka menganalisis tiga jenis agresi (bentuk perilaku yang menyakiti), yaitu fisik (memukul, menendang), relasional (menyakiti perasaan orang lain melalui perilaku seperti mengabaikan), dan verbal (panggilan nama).

Orangtua melaporkan, siapa saja superhero yang menjadi favorit anak-anak mereka, seberapa besar kegemaran anak pada superhero, dan seberapa sering anak-anak menonton film atau acara yang menampilkan superhero. Anak-anak juga menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti.

Akhirnya para peneliti menemukan, anak-anak yang lebih mengidolakan superhero lebih berpeluang berada pada jenis agresi secara fisik dan relasional. Hasil ini terlihat pada penelitian di evaluasi kedua.

Penelitian ini juga menemukan, anak-anak tidak ditemukan meniru superhero dengan cara lain, misal menjadi lebih berpeluang untuk membantu atau membela orang lain, menurut Pacific Standard, yang ditulis pada laman Fox Health News, Selasa (17/1/2017).

"Anak-anak di usia dini mungkin sangat beresiko menerima efek negatif dari kekerasan tayangan aksi superhero," tulis tim peneliti.

Teori yang disimpulkan peneliti mengatakan, pada usia muda mungkin sulit untuk anak-anak mampu menguraikan perilaku agresif superhero, yang menunjukkan altruistik (perhatian untuk membantu sesama) dan perilaku pro-sosial (tindakan menolong).

Mereka juga berspekulasi, superhero mungkin lebih bermasalah untuk anak-anak daripada jenis agresinya karena orang tua cenderung "menyetujui dan mendukung" rasa cinta anak terhadap superhero, dengan harapan, anak-anak mereka bisa belajar untuk membantu orang lain.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya