4 Mitos di Tempat Kerja Membunuh Produktivitas Anda

Mitos yang masih dipercayai dan dilakukan di tempat kerja akan memengaruhi produktivitas kerja Anda.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Jan 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2017, 15:00 WIB
Mitos di Tempat Kerja
Mitos di tempat kerja yang sebenarnya menurunkan produktivitas Anda. (Ilustrasi: Employment Rights Ireland)

Liputan6.com, Jakarta Dunia kerja ternyata tidak lepas dari mitos-mitos yang sering dipercayai dan masih dilakukan para pekerja. Mitos tersebut bisa berupa durasi waktu jam kerja atau kebiasaan yang dilakukan pekerja.

Ketika Anda melakukan kebiasaan yang dinilai  positif terhadap peningkatan kinerja, ternyata apa yang Anda lakukan bisa membunuh produktivitas kerja.

Dilansir dari laman Creator, Jumat (20/1/2017), ada empat mitos kerja menurut para ahli yang bisa menurunkan produktivitas kerja Anda.

Mitos #1 Jadwal kerja yang terbaik dari pukul 09.00 sampai 17.00

Henry Ford, pendiri Ford Motor Company menciptakan ide bekerja dari hari Senin sampai Jumat dengan waktu 8 jam kerja per hari. Tapi tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan, bekerja selama berjam-jam termasuk terbaik untuk Anda.

Jika Anda seorang freelancer, Anda dapat memilih jam kerja. Namun, jika Anda memiliki pekerjaan di kantor dan harus menepati jadwal tersebut, ada cara cerdik menyiasatinya.

Menurut Jan Jasper, pelatih produktivitas kerja di wilayah New York City, Anda bisa merencanakan jadwal bertemu dengan klien dan bos.

Jika Anda tahu, waktu terbaik Anda untuk bekerja adalah pukul 09.00 sekaligus waktu tersebut termasuk waktu tersibuk bagi Anda. Cobalah memeroleh waktu istirahat dari pukul 13.00 sampai 14.30.

Mitos 2

Mitos #2 Anda lebih produktif bila bekerja di kantor

Bekerja di kantor biasanya bisa dihindari, terutama bila Anda mempunyai waktu kerja dari pukul 09.00 sampai 17.00. Ternyata hal itu justru sulit membuat Anda produktif karena Anda memiliki begitu banyak gangguan.

"Saya sering mendengar orang mengatakan, satu-satunya waktu mereka dapat berkonsentrasi adalah jika mereka pergi kerja lebih awal atau masuk terlambat pada akhir pekan," jelas Jan.

Menurut penelitian dari situs perjalanan Tiongkok bernama Ctrip, ketika sekelompok pekerja call center melakukan tugas mereka di rumah.

Mereka bisa melakukan 13,5 persen lebih panggilan dari orang-orang yang kerja di kantor. Berkat telecommuting, para pekerja lebih produktif.

Mitos 3

Mitos #3 Multitasking dinilai lebih baik

Multitasking tampak seperti Anda melakukan begitu banyak hal bila Anda berhadapan pada layar ponsel. Pada kenyataannya, multitasking hanya menghambat produktivitas kerja.

Menurut pelatih produktivitas Susan Rose, pikiran Anda hanya dapat menangani satu kegiatan pada satu waktu. Anda tidak bisa fokus menangani lebih dari dua hal dalam satu waktu.

Mitos 4

Mitos #4 Anda akan menyelasaikan lebih banyak pekerjaan bila makan siang di meja kerja

Sepertinya Anda ingin terlihat sebagai pekerja yang super gigih. Tapi Anda tidak harus mengorbankan istirahat makan siang hanya untuk memberikan kesan baik terhadap bos dan rekan kerja.

Hal itu bisa merusak produktivitas kerja Anda karena Anda tidak mengambil waktu istirahat yang tepat dan memengaruhi kesehatan.

"Kesadaran makan adalah salah satu kebiasaan utama untuk kesehatan yang memungkinkan orang mencapai dan mempertahankan gaya hidup sehat," kata Jacob Rupp, pelatih kesehatan di  Take Shape For Life.

Ia melanjutkan, Anda untuk mengesampingkan apa yang Anda lakukan dan fokus pada makan secara perlahan-lahan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya