Anak Rentan Alergi Bila Terlambat Diberi Makanan Padat

Terlambat atau terlalu cepat memberikan makanan padat pada bayi, membuatnya jadi rentan alergi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 06 Apr 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2017, 13:30 WIB
alergi pada anak
Terlambat atau terlalu cepat memberikan makanan padat pada bayi, membuatnya jadi rentan alergi.

Liputan6.com, Jakarta Terlambat maupun terlalu cepat memberikan makanan padat pada bayi, membuatnya jadi rentan alergi. Sehingga, bila anak sudah tepat berusia enam bulan itu waktunya memberikan aneka makanan padat yang teksturnya sudah disesuaikan.

"Berdasarkan hasil penelitian, kalau bayi terlambat diberikan makanan padat itu kejadian alergi lebih tinggi dibandingkan yang mendapatkan makanan padat tepat saat enam bulan," kata Prof. DR. dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K) pada kampanye Bunda Tanggap Alergi dengan 3K di Jakarta ditulis Kamis (6/4/2017).

Pria yang akrab disapa Budi ini pun menyarankan orangtua untuk segera memberikan aneka jenis makanan. Pemberian beragam jenis makanan ini berperan merangsang toleransi makanan pada anak. Tentu saja tekstur makanan padat tersebut sudah disesuaikan dengan usia bayi.

Berbeda dengan zaman dahulu yang cenderung memberikan telur atau seafood saat sudah usia tiga tahun bila bayi tersebut memiliki riwayat alergi. Hal tersebut sudah tidak berlaku lagi

"Jadi kalau anak umur enam bulan sebetulnya sudah boleh dikasih makan seafood. Dikasih udang boleh tapi sesuaikan dengan umurnyal. Misalnya kalau umur enam bulan ya bukan udang goreng, tapi diblender dibikin cair," kata konsultan alergi dan imunologi RS Hasan Sadikin Bandung ini.

Bila sesudah diberikan makanan tersebut lalu muncul gejala alergi baik pada saluran pencernaaan, pernapasan atau kulit, segera hindari pemberian makanan tersebut. "Tidak boleh dikasih walau sedikit-sedikit," tegasnya.

Selain itu, bila bayi terlalu cepat diberikan makanan padat juga membuat si Kecil rentan alergi. "Sistem imunitas yang belum matang sehingga kalau dikasih makanan padat tidak bisa dicerna yang malah bisa menyebabkan alergi," kata dokter Budi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya