Peneliti Bantah Makanan Asin Bikin Cepat Haus

Kita semua, bahkan Anda mungkin percaya kalau makanan asin bisa membuat cepat haus. Namun benarkah?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 18 Apr 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2017, 18:00 WIB
4 Cara Agar Tidak Mudah Haus Ketika Puasa
4 Cara Agar Tidak Mudah Haus Ketika Puasa

Liputan6.com, Jakarta Kita semua, bahkan Anda mungkin percaya kalau makanan asin bisa membuat cepat haus. Namun benarkah? Studi terbaru melaporkan, hal tersebut sepertinya keliru.

Seperti dilansir Daily Mail, Selasa (18/4/2017), sekelompok peneliti internasional menguji teori ini. Mereka memantau asupan garam dan tingkat hidrasi pada astronot atau kosmonot selama setahun dalam simulasi ke Mars. Nyatanya, garam justru membuat mereka lebih terhidrasi dan energik.

Kenapa ini penting? Menurut peneliti, informasi terkait hidrasi sangat penting bagi kosmonot. Sebab mereka berada dalam perjalanan panjang yang sulit menemukan makanan dan minuman.

Untuk mengatur asupan mereka, tim perlu menghitung secara akurat hubungan antara garam dan asupan cairan.

Alasan kedua adalah menciptakan lingkungan yang sempurna. "Setiap aspek gizi seseorang yang berkaitan dengan konsumsi air atau garam bisa diukur selama simulasi," kata peneliti.

Dalam hal ini, peneliti memeriksa dua kelompok dari 10 sukarelawan pria. Kelompok pertama diperiksa selama 105 hari dan kedua 205 hari.

Profesor Jens Titze, MD dari University of Erlangen dan Medical Center Vanderbilt University dan rekan-rekannya mengatakan, teori garam bisa menyebabkan haus mungkin karena anggapan garam memiliki sifat osmosis yaitu sifat menyerap air. Namun hasil studi menunjukkan hal berbeda.

"Garam akan dibuang melalui urine. Sedangkan air akan kembali ke ginjal dan seluruh tubuh," ujarnya.

Apa yang mendorong air bergerak kembali ke tubuh? Dalam percobaan pada tikus, makanan tinggi garam bukan hanya membuat mereka haus, tapi juga lapar. Ini sepertinya berkaitan dengan sintesis urea (reaksi kimia yang sebagian besar terjadi di hati dan sedikit terjadi di ginjal). 

Temuan baru ini mengubah pandangan para ilmuwan mengenai proses tubuh mencapai homeostasis (Kemampuan tubuh dalam mempertahankan organ) dan metabolisme.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya