Gemar Makan Ikan Goreng, Potensi Kena Stroke Meningkat

Peneliti dari Emory University Hospital menemukan, potensi stroke yang meningkat akibat mengonsumsi ikan goreng.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 27 Apr 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2017, 13:30 WIB
Ikan digoreng kering
Ikan digoreng kering. Foto: live-less-ordinary

Liputan6.com, Jakarta Ikan memang mengandung nutrisi baik seperti protein, asam amino esensial, dan omega-3. Akan tetapi jika makanan laut ini dikonsumsi dengan cara digoreng justru dapat meningkatkan potensi stroke.

Penelitian yang dilakukan Dr. Fadi Nahab, direktur program stroke dari Emory University Hospital, menemukan adanya peningkatan stroke akibat pola konsumsi ikan goreng yang tinggi.

Rupanya, kondisi ini disebabkan oleh minyak yang digunakan untuk menggoreng ikan.

Nahab melakukan penelitian kepada sejumlah warga di Carolinas, Arkansas, dan Louisiana. Wilayah tersebut memiliki posisi pasien stroke yang tinggi.

Menurut penelitian, 32 persen penduduk di wilayah "sabuk stroke" mengonsumsi ikan goreng dua kali seminggu, bahkan lebih, dibanding penduduk di wilayah lainnya.

"Banyak faktor risiko yang mendorong penyakit jantung dan stroke. Dan ini menyangkut diet, studi kami benar-benar melihat kebiasaan makan seseorang," kata Nahab dikutip dari laman Time, Kamis (27/4/2017).

Ikan yang digoreng menyebabkan tingkat lemak semakin bertambah. Sementara, asam lemak omega-3 yang sehat justru akan hilang akibat reaksi minyak dan digantikan oleh lemak yang tidak sehat.

"Mengonsumsi ikan saja tidak cukup. Yang perlu diperhatikan adalah cara pengolahan," kata Nahab. Untuk mencegah terjadinya stroke, Anda bisa mengonsumsi ikan dengan cara direbus, bakar, atau kukus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya