Ketahui 6 Risiko Kesehatan yang Intai Pekerja

Mulai dari mata lelah, stres, hingga hubungan rusak merupakan risiko yang mungkin terjadi pada pekerja.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 10 Mei 2017, 15:30 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2017, 15:30 WIB
Bosan Kerja Kantoran? Ini Pekerjaan yang Bisa Anda Lakukan
Dunia membutuhkan banyak orang yang mampu mengerjakan sesuatu tanpa mereka harus datang ke kantor. Intip tips berikut ini. (Foto: huffpost.com)

Liputan6.com, Jakarta Bekerja merupakan salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan serta bentuk eksistensi diri. Mulai dari menjadi sekretaris, satpam, wartawan, akuntan, hingga arsitek. Apapun pekerjaannya, setiap pekerja memiliki risiko yang perlahan-lahan menggerogoti kesehatan.

Berikut enam risiko kesehatan yang mengintai pekerja seperti mengutip Good Housekeeping, Rabu (10/5/2017).

1. Sering sakit

Studi dari National Science Foundation, Amerika mengungkapkan sekitar 26 persen pekerja datang ke kantor dalam keadaan sakit. Berbagai faktor yang menyebabkan pekerja jadi sakit, mulai dari kantor yang penuh dengan bakteri hingga tertular penyakit dari teman kantor.

2. Bikin gemuk

Bagi pekerja yang menghabiskan waktu duduk di belakang meja seharian, kalori terbakar lebih sedikit. Perlahan tapi pasti, pekerja yang jarang melakukan aktivitas fisik berat badannya bertambah alias gemuk.

Orang gemuk berpotensi lebih tinggi mengalami masalah kardiovaskular dan jantung. Selain itu, juga meningkatkan risiko kematian dini.

Dalam American Journal of Epidemiology juga disebutkan, 40 persen pekerja wanita yang terlalu lama menghabiskan waktu hanya duduk di kantor cenderung mati lebih cepat dibandingkan yang jarang duduk.

Hubungan dengan pasangan rusak

3. Rasa nyeri pada punggung, bahu, dan leher

Pada pekerja yang menghabiskan waktu dengan berjam-jam berdiri juga memiliki efek samping. Mereka yang pekerjaannya menuntut berdiri berjam-jam berisiko mengalami gangguan sirkulasi darah serta pembengkakan pada anggota tubuh lebih besar. 

Lalu, pekerja yang lama berdiri cenderung mengalami nyeri punggung dua kali lebih sering dibandingkan duduk.

Pekerja memadatkan celah  saat pembangunan jalur LRT seksi Cawang-Cibubur, Jakarta, Kamis (8/12). Jalur LRT ini nantinya akan digunakan sebagai salah satu transportasi dalam pelaksanaan Asian Games 2018 .(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Namun, tetap saja orang yang bekerja dengan duduk seharian di depan komputer juga memiliki masalah. memiliki masalah nyeri pada punggung, bahu, leher, dan pergelangan tangan.

4. Mata lelah

Bagi yang sehari-hari pekerjaannya berkutat dengan komputer bisa saja mengalami kondisi computer vision syndrome, gangguan pada penglihatan karena terlalu lama di depan komputer.

Orang yang mengalami computer vision syndrome biasanya mengalami mata yang nyeri dan kering, pusing kepala, dan pandangan yang kabur.

5. Stres

Data di Amerika Serikat mengungkapkan sekitar 75 persen pekerja di sana stres. Kondisi tersebut sampai-sampai berpengaruh ke kondisi fisik seperti sakit kepala, lelah, mual. Stres sendiri juga berdampak pada produktivitas pekerja yang menurun.

6. Hubungan dengan pasangan rusak

Ketika kehidupan didominasi pekerjaan kantor, seperti lembur hampir setiap hari atau bekerja di akhir pekan, bisa membuat hubungan dengan pasangan rusak. 

Belum lagi, stres yang ditimbulkan dari pekerjaan juga bisa berdampak negatif pada hubungan dengan pasangan. Data dari American Psychological Association menyebutkan sekitar 61 persen wanita mengatakan pekerjaan yang sampai membuat stres, hubungannya dengan pasangan jadi rusak.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya