Liputan6.com, Amerika Serikat Peningkatan kadar kolesterol dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat stadium lanjut. Temuan ini dilaporkan pada pertemuan tahunan American Urological Association 2017. Sebanyak 4.904 pria yang berpartisipasi dalam penelitian REDUCE (Reduction by Dutasteride of Prostate Cancer Events) tidak menggunakan statin, obat untuk kolesterol.
Baca Juga
Advertisement
Mereka diminta menjalani biopsi (pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium). Kemudian peneliti menganalisis peningkatan kadar kolesterol partisipan.
Ternyata, tiap peningkatan kolesterol pasien sebesar 10 mg/dL kemungkinan berisiko terkena kanker prostat stadium lanjut semakin tinggi.
"Pengujian yang dilakukan menemukan, kadar kolesterol dikaitkan dengan peningkatan yang cukup signifikan risiko kanker prostat stadium berat," kata peneliti Juzar Jamnagerwalla dari Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles, Amerika Serikat, dikutip dari Renal and Urology News, Selasa (16/5/2017).
Senada dengan Jamnagerwalla, Profesor Bedah Stephen J Freedland juga menambahkan, kadar kolesterol bisa berhubungan dengan risiko kanker prostat.
"Kadar kolesterol berkaitan dengan kanker prostat stadium lanjut menunjukkan kemungkinan penggunaan statin memiliki efek minimal untuk mengurangi risiko kanker prostat secara keseluruhan," ujar Freedland.
Penelitian ini masih membutuhkan pengujian lebih lanjut, apakah penurunan kolesterol dapat mencegah atau mengobati kanker prostat.