Liputan6.com, Jakarta Kebersihan area vagina perlu diperhatikan saat menstruasi. Jika abai, bisa memicu terjadinya infeksi, seperti disampaikan Satgas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia, Frida Soesanti.
"Darah adalah tempat yang paling baik bagi kuman untuk tumbuh. Apalagi secara fisiologis area tersebut (selangkangan wanita) lembap dan normalnya kulit kita ada kuman," kata Frida dalam temu media Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia di kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, ditulis Sabtu (26/5/2017).
Advertisement
Baca Juga
Bila organ genital tidak dibilas dengan air bersih saat mengganti pembalut lalu malas mengganti pembalut bisa memicu infeksi vagina. Salah satu yang sering dirasakan adalah gatal-gatal di area vagina akibat infeksi jamur.
Tak cuma itu, kebersihan saat menstruasi yang tidak terjaga juga bisa memicu infeksi saluran kemih. "Secara anatomi, vagina wanita dekat dengan saluran kemih sehingga bakteri bisa masuk naik yang memicu infeksi saluran kemih," kata Frida menjelaskan.
Salah satu gejala infeksi saluran kemih adalah nyeri dan rasa ada sisa saat buang air kecil.
Selain itu, yang tak kalah membahayakan kuman bisa naik ke organ tubuh bagian atas lagi. Seperti ginjal yang bisa merusak kerjanya.
Mencegah terjadinya risiko infeksi, dokter Frida menekankan dua hal dalam menjaga kebersihan vagina saat menstruasi;
1. Membasuh organ genital dengan air saat buang air kecil
Saat buang air kecil ataupun mengganti pembalut pastikan membersihkan area genital dengan air bersih. "Bersihkan dengan air bersih lalu jangan lupa keringkan ya biar tidak lembap,"Â kata dia.
2. Ganti pembalut paling lama enam jam sekali
Jangan terlalu lama ganti pembalut. Semakin lama, apalagi di dalamnya ada banyak cairan menstruasi bisa membuat kondisi tersebut makin lembap yang dapat membahayakan vagina.