Gunakan Ojek Online Bisa Tingkatkan Kualitas Hidup

Kehadiran transportasi berbasis online diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat

oleh Nilam Suri diperbarui 07 Jun 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2017, 14:00 WIB
Ilustrasi Foto Taksi Online (iStockphoto) ​
Ilustrasi Foto Taksi Online (iStockphoto) ​

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran ojek online bisa menjadi alternatif transportasi. Apalagi salah satu permasalahan paling nyata bagi penduduk kota besar di Indonesia, terutama Jakarta, adalah suasana jalan raya. Jalan yang selalu padat dan bising membuat pengguna jalan stres.

Kemacetan di Jakarta bikin penduduknya banyak membuang waktu di jalan. Waktu yang sebenarnya bisa mereka gunakan untuk mengerjakan hal lain yang jauh lebih produktif. Tak hanya itu, jalanan yang macet berpotensi menimbulkan banyak friksi. Pengguna jalan jadi tegang, emosional, dan lelah.

Kehadiran transportasi berbasis online diharapkan bisa menyelesaikan, atau setidaknya mengurangi permasalahan tersebut.

Saat ditemui di Grab 5th Anniversary di J.W. Marriot Hotel, Selasa (6/6/2017), Hooi-Ling Tan, co-founder Grab menjelaskan, menggunakan ojek online atau taksi online bisa meningkatkan kualitas hidup pengguna jalan.

Menurut Hooi-Ling, ini manfaat dari menggunakan ojek atau taksi online:

1. Membuat perjalanan lebih cepat

Secara rata-rata, pengguna taksi atau ojek online, sampai di tempat tujuan dalam waktu dua kali lebih cepat dibanding menggunakan transportasi umum biasanya.

Mudahnya mendapat kendaraan, tak harus menunggu jadwal perjalanan, serta tak harus berjalan menuju tempat transportasi umum memangkas waktu yang digunakan pengguna jalan.

Dengan berkurangnya waktu yang dihabiskan di perjalanan, pengguna jalan jadi bisa lebih produktif serta tak lagi terpapar hal-hal yang bisa membuat mereka stres di jalan raya.

2. Merasa lebih aman

Jalan raya dan kendaraan tidak selalu menjadi tempat yang aman. Banyak berita bermunculan tentang kecelakaan kendaraan bermotor atau tindak kriminal di kendaraan. Hadirnya taksi/ojek online bisa meminimalisir hal ini.

Semua platform penyedia kendaraan memiliki data semua pengemudi, penumpang, bahkan perjalanan yang dilakukan. Hal ini memperkecil risiko terjadinya tindak kriminal, atau setidaknya mempermudah penanganannya.

Selain itu menurut Hooi-Ling, pengemudi taksi/ojek online mendapatkan kelas pelajaran mengemudi yang baik dan benar sekaligus pengenalan rambu jalan. Hal ini memperkecil risiko terjadinya kecelakaan di jalan raya.

3. Memberi keamanan finansial

 

Hadirnya taksi/ojek online membuka ribuan lapangan kerja baru. Tak hanya memberi masyarakat alternatif pekerjaan, namun juga sumber penghasilan tambahan.

Data Grab menunjukkan, pengguna taksi/ojek online memiliki penghasilan per jam rata-rata 32 persen lebih tinggi dari pegawai biasa.

Belum lagi, cara pembayaran berbasis digital "memaksa" ribuan orang berkenalan dengan bank dan layanan finansial lainnya.

4. Mengurangi polusi

Dilihat sekilas, makin maraknya pengemudi taksi/ojek online harusnya menambah jumlah kendaraan di jalan raya. Yang terjadi justru sebaliknya.

Riset Grab menemukan, kebanyakan pengguna kendaraan pribadi menggunakan kendaraannya seorang diri. Sedangkan sekarang, platform penyedia kendaraan justru sedang menggalakkan penggunanya berbagi kendaraan.

Fitur berbagi kendaraan memungkinkan sekelompok orang berkendara hanya dengan satu mobil. Hal ini bisa menurunkan jumlah penggunaan mobil pribadi secara perorangan, atau penggunaan taksi online hanya oleh satu orang.

Dengan adanya ojek online dan berkurangnya mobil di jalan raya, berkurang pula polusi akibat emisi gas karbon. Diperkirakan, program ini bisa mengurangi 3.2 juta kilogram emisi karbon setiap tahunnya. 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya