Liputan6.com, Jakarta Pekan Asi Sedunia (PAS) atau World Breastfeeding Week (WBW) diperingati setiap tanggal 1-7 Agustus di banyak negara, termasuk Indonesia.
Tahun ini, peringatan PAS memiliki tema "Bekerja Bersama untuk Keberlangsungan Pemberian ASI." Hal ini bertujuan untuk membangun kepedulian dan kesadaran semua pihak bahwa ASI adalah hak setiap anak.
Baca Juga
"Upaya meningkatkan pencapaian ASI memerlukan kerja sama semua pihak, baik ibu, keluarga, maupun lingkungan," ucap Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Anung Sugihartono, M.Kes, dalam acara temu media di Gedung Kementerian Kesehatan pada Kamis (3/8/2017).
Advertisement
Dalam acara tersebut, dr. Anung mengatakan, upaya dalam meningkatkan ASI ekslusif dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang benar masih menjadi tantangan. Untuk itu, dalam pekan ASI tahun ini, Kementerian Kesehatan mendorong peningkatan ASI sebagai pemenuhan hak anak dan kewajiban ibu.
Lebih lanjut dr. Anung menjelaskan inisiasi menyusui dini, yaitu menyusui sesegera mungkin setelah bayi dilahirkan, persentasenya baru mencapai 51,8 persen. Pemberian ASI ekslusif juga masih berada di angka 54 persen.
Dalam kampanye pekan ASI tahun ini, para ibu, terutama ibu bekerja, dihimbau untuk tetap memberikan ASI ekslusif kepada bayi demi meningkatkan gizi dan kesehatan anak di masa mendatang.
Kementerian Kesehatan juga sudah mempersiapkan serangkaian kegiatan dalam pekan ASI 2017, meliputi kampanye ASI di media massa, seminar, lomba ibu dengan ASI ekslusif di lingkungan Kementerian Kesehatan, pameran PAS, kelas ibu hamil dan mini workshop bantuan praktis menyusui.