Liputan6.com, Jakarta Kerusakan genetika sering dialami seorang anak yang lahir dari ayah atau ibu perokok. Si kecil jadi berisiko terkena leukemia.
Baca Juga
Advertisement
Karena itu, para perokok aktif jangan senang dulu lantaran punya umur lebih panjang dibanding orang-orang sehat yang meninggal dunia duluan. Dampak dari merokok itu mungkin bukan dia yang merasakan, tapi yang menjadi korban adalah keturunannya.
"Keturunannya lebih rentan kanker. Leukemia ini termasuk kanker tulang, dan umumnya berdasarkan penelitian-penelitian di luar, (kondisi ini bisa terjadi) karena orangtua yang perokok," kata spesialis patologi anatomi dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr Evalina Suzana kepada Health-Liputan6.com ditulis Kamis, 12 Oktober 2017.
Evalina mengingatkan, tulisan "Rokok dapat menyebabkan kanker" yang tertera di setiap bungkus rokok bukan saja ditujukan untuk perokok itu sendiri. Ketika perokok (laki-laki) itu menikah, dampak dari merokok ini akan terekspos ke sang istri pada saat hamil.
"Kita tidak tahu rokok seberapa besar dapat merusak genetik seseorang. Tapi pada kenyataannya, pada orangtua perokok, anaknya lahir dengan berat badan lahir rendah," kata Eva.
Pada kebanyakan kasus, orangtua perokok memiliki bayi berukuran kecil dan tidak sehat.
"Bayi yang dari kecil sudah tidak sehat, mudah kena-kena yang lain, termasuk leukemia," Eva menekankan.