Amankah Wanita Hamil Bekerja di Malam Hari?

Bisakah wanita hamil bekerja shift malam?

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Okt 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2017, 08:00 WIB
[Bintang] Demi 'Terbang' ke Inggris, Perempuan Ini Gugurkan Kehamilannya
Ilustrasi: Di Irlandia Utara, aborsi ilegal. | via: time.com

Liputan6.com, Jakarta Bisakah wanita hamil bekerja shift malam? Ini merupakan keraguan yang menghantui banyak wanita karena shift malam berpengaruh pada siklus tidur.

Pertanyaan berikutnya yang mengiringi yaitu, apakah siklus tidur tak teratur bisa berdampak pada janin dan meningkatkan risiko keguguran?

Anda tak perlu cemas dulu. Para ahli mengatakan bahwa tidak ada kaitan antara risiko keguguran dan bekerja pada jam malam. Alasan utama di balik keguguran adalah kelainan autoimun, kelainan pada telur yang telah dibuahi atau masalah lainnya di dalam rahim. Seperti yang dilansir dari laman Boldsky, Senin (16/10/17).

Saat ini, tidak ada bukti yang mengatakan bahwa bekerja malam hari, kelelahan atau pola tidur tidak teratur dapat meningkatkan risiko keguguran. Namun, apakah lantas bekerja di jam malam aman dilakukan wanita hamil?

Jawabannya tentu saja tidak, tidur sangat penting bagi wanita hamil dan janin.

Kurang tidur dapat memengaruhi kehamilan dengan cara lain. Beberapa survei mengklaim bahwa wanita hamil yang kurang tidur mungkin menghadapi kesulitan pada saat persalinan.

Wanita hamil membutuhkan setidaknya tujuh sampai delapan jam tidur dan jam kerja malam bisa mengurangi kualitas tidur secara drastis. Karyawan yang mendapat giliran kerja malam cenderung minum kopi agar tetap terjaga. Kebiasaan ini sangat berbahaya bagi wanita hamil. Jadi, akan lebih bijaksana jika menghindari jam kerja malam selama kehamilan.

(Michelle Tania)

 

Saksikan juga video berikut ini: 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya