Setop Diet Malah Bikin Berat Badan Turun, Kok Bisa?

Jika sudah susah payah diet, tapi berat badan belum juga berhasil turun, berarti ini waktunya untuk setop sementara.

oleh Melly Febrida diperbarui 24 Okt 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2017, 11:30 WIB
[Bintang] Ilustrasi Makanan Manis
Ciri-ciri orang yang sudah kecanduan gula. Berbahaya untuk tubuh, lho! (Sumber Foto: Shutterstock/The List)

Liputan6.com, Jakarta Sudah diet tapi berat badan tak turun-turun? Cobalah beristirahat dari diet Anda agar tujuan berat badan turun segera tercapai.

Banyak orang diet untuk menurunkan berat badan, tapi ini bisa bikin frustrasi saat target tidak juga tercapai. Sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh University of Tasmania School of Health Sciences menyarankan, Anda harus rehat diet.

Profesor Nuala Byrne, yang memimpin penelitian tersebut mengatakan kepada Body + Soul: "Ketika kita mengurangi asupan energi [makanan] selama berdiet, kinerja metabolisme juga akan menurun. Ini adalah sebuah fenomena yang disebut 'thermogenesis adaptif' - membuat penurunan berat badan lebih sulit

Penelitian Prof. Byrne dilakukan pada dua kelompok: kelompok satu diet terus menerus selama 16 minggu, dan kelompok lainnya melakukan diet sebentar-sebentar. Diet intermiten membutuhkan waktu dua minggu dari pola reguler mereka.

Setelah penelitian selesai, terlihat bahwa kelompok yang dietnya memiliki jeda lebih berhasil dalam menurunkan berat badan.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Jeda Diet Ternyata Penting

Pentingnya Kombinasi Olahraga dan Pola Makan untuk Diet?
Ilustrasi diet

Penelitian tersebut juga mengatakan, enam bulan setelah studi selesai pelaku diet intermiten bisa mempertahankan penurunan berat badan rata-rata 8 kg lebih banyak, dibanding mereka yang melakukan diet terus-menerus dan memantau makanan.

Namun, profesor Byrne menjelaskan, siklus puasa lalu makan banyak selama beberapa hari tidak lebih efektif daripada terus-menerus berdiet. "Tampaknya 'istirahat' dari diet yang telah kita gunakan dalam penelitian ini [selama dua minggu] mungkin penting untuk keberhasilan pendekatan ini," katanya.

Ahli diet Kathryn Hawkins percaya, membatasi makanan tidak membantu dalam jangka panjang. Dan karena itu, orang harus menerapkan pendekatan makan yang lebih sehat.

"Ada cukup bukti untuk menunjukkan, belajar menikmati makanan sehat, mendengarkan sinyal lapar dan kenyang, serta banyak bergerak setiap hari adalah cara terbaik untuk membantu tubuh Anda mengatasi berat badan yang sehat," tambahnya.

Pembatasan makanan dalam jangka panjang bisa memperlambat metabolisme. "Dengan mengabaikan isyarat, tubuh akhirnya merasa tidak didukung dan oleh karena itu akhirnya memutuskan untuk memperlambat metabolisme untuk menghemat energi," kata Hawkins.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya