Liputan6.com, Jakarta Menjaga berat badan yang sehat merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat, baik secara fisik maupun mental. Berat badan ideal tidak hanya berhubungan dengan penampilan, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesejahteraan fisik dan psikologis.
Mengutip berbagai sumber pada Rabu (26/2), beberapa kebiasaan sehari-hari ternyata dapat memicu kenaikan berat badan tanpa disadari. Lebih buruknya lagi, kebiasaan-kebiasaan ini sering kali dianggap sepele dan telah menjadi bagian dari rutinitas yang sulit dihindari.
Baca Juga
Untuk mempertahankan berat badan ideal dan menjaga kesehatan tubuh, penting bagi kita untuk mengenali kebiasaan yang dapat berisiko meningkatkan berat badan. Berikut adalah ulasan lengkapnya yang dapat menjadi panduan untuk hidup lebih sehat.
Advertisement
Tidur Setelah Makan: Kebiasaan Berisiko Tinggi
Tidur segera setelah makan menjadi salah satu kebiasaan yang kerap dilakukan banyak orang, terutama setelah makan malam. Namun, hal ini dapat memperlambat proses pencernaan dan menurunkan laju metabolisme tubuh.
Ketika metabolisme melambat, kalori yang tidak terbakar lebih mudah disimpan sebagai lemak tubuh. Selain itu, kebiasaan ini juga berisiko meningkatkan kadar gula darah dan kolesterol, yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Advertisement
Mengabaikan Kontrol Porsi Makan
Mengonsumsi makanan dalam porsi besar tanpa memperhatikan kebutuhan kalori harian adalah salah satu penyebab utama berat badan bertambah. Banyak orang berpikir bahwa makan banyak dalam satu waktu lebih baik daripada makan sering dengan porsi kecil, padahal hal ini justru dapat menimbulkan masalah.
Mengontrol porsi makan tidak hanya membantu mencegah konsumsi kalori berlebih, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan energi tubuh. Kebiasaan ini penting untuk membangun pola makan yang sehat dan teratur.
Konsumsi Makanan dan Minuman Tinggi Kalori
Makanan berlemak, tinggi gula, serta minuman bersoda sering kali menjadi penyebab utama kenaikan berat badan. Kandungan kalori tinggi pada jenis makanan dan minuman ini membuatnya mudah menambah lemak tubuh, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.
Sebagai alternatif, konsumsi makanan sehat seperti buah, sayur, dan protein tanpa lemak sangat disarankan. Minuman rendah kalori seperti air putih juga membantu menjaga keseimbangan kalori harian.
Advertisement
Kurangnya Tidur dan Kesadaran Saat Makan
Kurang tidur bukan hanya berdampak pada energi harian, tetapi juga memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan. Hormon ghrelin (peningkat nafsu makan) meningkat, sementara hormon leptin (penekan nafsu makan) menurun.
Di sisi lain, kebiasaan makan sambil menonton TV atau menggunakan gadget juga membuat kita sulit mengenali tanda kenyang. Akibatnya, kita cenderung makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh.
Kurang Aktivitas Fisik dan Olahraga
Gaya hidup yang minim aktivitas fisik adalah faktor utama yang berkontribusi pada kenaikan berat badan. Ketika tubuh tidak cukup bergerak, pembakaran kalori melambat, dan lemak lebih mudah menumpuk.
Dengan melakukan olahraga secara teratur, seperti jogging, berenang, atau yoga, kita dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga berat badan tetap stabil. Aktivitas ringan seperti berjalan kaki juga sangat efektif untuk membakar kalori tambahan.
Advertisement
Mengapa kebiasaan tidur setelah makan tidak baik?
Tidur setelah makan memperlambat metabolisme, menyebabkan penumpukan kalori yang berlebih, dan berisiko meningkatkan gula darah serta kolesterol.
Apakah makan banyak tetapi jarang lebih baik daripada makan sedikit tetapi sering?
Tidak, makan dalam porsi besar lebih berisiko menyebabkan konsumsi kalori berlebih dibandingkan makan sering dengan porsi kecil.
Advertisement
Bagaimana cara mengontrol porsi makan?
Gunakan piring kecil, hindari makan langsung dari kemasan, dan perhatikan kebutuhan kalori harian tubuhmu.
