Langkah Hadapi Bencana Alam Seperti Gunung Agung Meletus

Caritahu hal penting yang harus dilakukan saat menghadapi bencana alam seperti gunung meletus.

oleh Umi Septia diperbarui 22 Nov 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2017, 06:30 WIB
Gunung Agung Meletus
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, meletus mengeluarkan asap kelabu tebal setinggi 700 meter sejak Selasa (21/11/2017) pukul 17.05 Wita. (Foto: PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, meletus. Kepastian itu disampaikan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gede Suantika.

"Sudah erupsi," ucap Suantika saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (21/11/2017), dikutip dari regional Liputan6.com.

Abu vulkanik sudah menyembur dari gunung setinggi 3.031 meter di atas permukaan laut (mdpl‎). Dari hasil analisis, Gunung Agung meletus pukul 17.05 Wita. "Abu sudah keluar," ujarnya. Sementara itu, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil menjelaskan, letusan terjadi pada pukul 17.05 Wita.

Untuk mengatasi hal tersebut, founder H2O Tactical Outdoor Sindu Sahidnataraga memberikan kiat-kiat sebagai langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi bencana alam seperti letusan gunung berapi. Dia menekankan, yang terpenting adalah menyiapkan masker.

"Yang paling utama itu menyiapkan masker karena yang paling mengganggu adalah gangguan pernapasan dari abu vulkanis," kata Sindu saat dihubungi tim Health Liputan6.com pada Selasa (21/11/2017).

Selain itu, Sindu juga menekankan pentingnya menyiapkan kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan selimut. "Intinya adalah menyiapkan barang-barang yang sekiranya akan susah didapatkan saat bencana alam terjadi," kata dia. 

 

Saksikan video menarik berikut :

 

Selanjutnya

Selain menyiapkan peralatan tersebut, Sindu mengimbau agar mencari alternatif tempat mengungsi. "Sebaiknya juga mengenali ke mana alur keluarga akan bertempat jika terjadi erupsi mendadak," kata dia.

Dia mengatakan, sebelum bencana tiba biasanya ada tahapan erupsinya. Sebaiknya, penduduk mengikuti imbauan BASARNAS dan BNPB.

"Biasanya, baik dari BNPB maupun Basarnas memiliki volunteer masing-masing yang akan menjemput warga, menyiapkan air bersih, bantuan medis dan melakukan pencatatan warga di shelter," paparnya.

Selain melakukan persiapan dan mengikuti arahan dari dinas terkait, Sindu juga mengimbau untuk menghindari hal-hal yang dapat mengganggu kesehatan akibat paparan abu vulkanik.

"Selain memastikan pemakaian masker, sebaiknya hindari menggunakan soft lense agar tidak berdampak buruk pada mata," tutup dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya