Liputan6.com, Jakarta Perut mungkin terus berbunyi saat berkencan, wawancara kerja, atau hampir setiap saat. Bunyi perut terdengar seperti orang kelaparan, tapi sebenarnya Anda tidak lapar. Bahkan setelah makan dan perut terisi, suara perut tetap terdengar.
Baca Juga
Advertisement
Kondisi perut bunyi dikenal sebagai borborygmi berupa proses fisiologis normal, menurut Kepala Gastroenterologi Anish Sheth di University Medical Center of Princeton.
"Ketika kita belum makan, usus mengaktifkan fungsi menyapu sisa-sisa makanan," kata Sheth dikutip dari Men's Health, Rabu (29/11/2017).
Gerakan usus yang cepat dan menyapu ini dikenal sebagai migrating motor complex (MMC). Inilah cara tubuh mempersiapkan usus untuk makanan yang dicerna selanjutnya. Cara kerja MMC dengan mendorong udara dan memindahkan cairan.
Cara ini adalah mekanisme pembersihan yang praktis. Borborygmi sendiri tidak berbahaya, tapi perhatikan, apakah ada perubahan pencernaan yang menyertainya, saran Dr. Sheth.
Misalnya, jika Anda perut terasa mulas, mual, kentut berlebihan, konstipasi, atau diare. Perubahan yang terjadi lebih dari beberapa minggu sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan.
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Perut tidak berbunyi
Bila bunyi perut hilang lalu Anda tidak merasa mendengar perut berbunyi lagi, Anda juga perlu curiga. Tandanya usus tidak bekerja sesuai fungsinya.
Kurangnya bunyi perut, dilansir dari Very Well bisa menunjukkan. ada masalah yang terjadi di saluran pencernaan.
Jika seorang dokter memeriksa perut dengan stetoskop dan tidak mendengar apapun (bunyi perut), beberapa tes mungkin perlu dilakukan untuk menentukan apakah ada yang salah.
Kondisi ini terutama terjadi jika ada gejala lain, seperti sakit perut atau pendarahan dari rektum. Jika ada nyeri akut di perut dan tidak ada bunyi perut, pertanda kondisi yang sangat serius dan memerlukan penanganan segera.
Advertisement