Rutin Bersepeda Ampuh Kurangi Stres dan Rasa Cemas

Bersepeda dengan konsisten terbukti positif buat kesehatan lho. Apa saja? Yuk simak segera artikel di bawah ini

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Des 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2017, 11:00 WIB
Kenakan Rok, Wanita Bolivia Adu Cepat di Balap Sepeda Cholita
Para wanita memulai balapan dari garis start saat perlombaan sepeda Cholita di El Alto, La Paz, Bolivia. (12/11). Balapan yang setiap tahun diadakan ini digelar dengan lintasan 10 kilometer. (AP Photo / Juan Karita)

Liputan6.com, Jakarta Banyak cara untuk menjaga tubuh tetap bugar. Salah satunya dengan bersepeda. Selain membuat tubuh lebih sehat, naik sepeda secara rutin juga mampu mengurangi depresi, stres, dan rasa cemas.

Managing Director dari pusat spesialis diabetes Dr Mohan, RM Anjana dan fisioterapis dari klinik AktivHealth, Deepali Badoni, menjelaskan bahwa bersepeda bisa meningkatkan produksi bahan kimia seperti serotonin, dopamin dan phenylethylamine di otak. Kegiatan gowes ini ampuh membuat Anda merasa bahagia dan terlindung dari depresi.

Selain itu, kegiatan bersepeda juga bisa mengurangi kadar kolesterol jahat yang berujung berkurangnya risiko penyakit jantung, seperti dilansir dari AntaraNews, Rabu (27/12/2017).

Kemudian, bagi mereka yang menderita sakit lutut atau sendi sebaiknya memilih sepeda statis.

 

Simak juga video menarik berikut :

 

Bersepeda bagus untuk penyandang diabetes

Pesepeda bisa bepergian saat hujan turun tanpa takut kehujanan dengan benda satu ini. (Foto: www.under-cover.biz)
Pesepeda bisa bepergian saat hujan turun tanpa takut kehujanan dengan benda satu ini. (Foto: www.under-cover.biz)

Bagaimana dengan para penyandang diabetes yang ingin bersepeda? Sebenarnya, sah-sah saja. Asalkan, mereka bisa memastikan beberapa hal. Salah satunya tetap terhidrasi selama bersepeda.

Para penyandang diabetes tipe 1 perlu membawa makanan ringan mengandung karbohidrat jika mau bersepeda lebih dari satu jam.

Penyandang diabetes perlu memeriksa kadar gula darah mereka sebelum, selama, dan setelah berolahraga menggunakan meteran glukosa darah (CGM). Demikian seperti dikutip dari laman Indian Express.

(Lia Wanadriani Santosa/AntaraNews)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya