Liputan6.com, Asmat Penyakit campak masih terus mewabah di Kabupaten Asmat, Papua.Selain wabah campak, kasus lain yang juga menonjol adalah kasus gizi buruk.
Baca juga:Â Korban Berjatuhan, Dilema Darurat Gizi Buruk di Asmat
Baca Juga
Kini wabah campak sudah tersebar sampai ke lima distrik: Distrik Swator, Fayit, Pulau Tiga, jetsy dan Siret.
Advertisement
Mengutip RRI, Minggu (14/1/2017), pemerintah Kabupaten Asmat telah membentuk tim terpadu untuk menangani kasus menonjol di Kabupaten Asmat. Tim ini bertugas untuk mengambil langkah cepat menanggulangi kasus gizi buruk dan kasus campak.
Baca juga:Â Campak Melanda Asmat, Pemda Siap Siaga
Bupati Asmat, Elissa Kambu menjelaskan, Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat juga diperintahkan untuk secepatnya memantau penyakit campak yang sedang mewabah. Salah satu caranya adalah dengan mengumpulkan data yang akurat tentang anak-anak yang terserang campak.
Tim ini juga bertugas untuk memberikan vaksin campak serta membawa bantuan makanan untuk warga di lima distrik tadi.
Â
Selanjutnya
"Salah satu kendala yang menghambat pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Wilayah terpencil di kabupaten Asmat yakni minimnya tenaga dokter umum dan spesialis serta Puskesmas yang hanya berjumlah 16 puskesmas dari 23 Distrik yang ada di Kabupaten Asmat," ungkap Bupati Elisa Kambu di Asmat, pada Kamis (11/1/2018) kepada RRI.
Anggaran kesehatan Pemda Asmat berkisar sebesar 2 miliar rupiah. Namn menurut Bupati Elissa, anggaran ini masih belum mampu melayani 224 kampung yang ada di sana.
Walau sudah meminta tenaga dokter dari Kementerian Kesehatan, Bupati Elissa juga mengatakan, hal ini masih belum terealisasi.
Minimnya kesadaran warga tentang pentingnya imunisasi juga diakui oleh Bupati Elissa sebagai salah satu penyebab munculnya wabah campak di Asmat.
Advertisement