Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta para Bupati dan Wali Kota mendukung imunisasi tambahan dalam program Outbreak Response Immunization (ORI) terkait laporan kejadian luar biasa (KLB) difteri di Jawa Timur.
Soekarwo mengimbau seluruh bupati dan wali kota menyatakan KLB difteri di daerahnya. Dengan begitu, dana darurat pemerintah daerah dapat digunakan untuk membiayai kegiatan penanggulangan KLB difteri.
Baca Juga
Apabila seluruh bupati dan wali kota menyatakan KLB difteri, Soekarwo akan membuat pernyataan KLB Provinsi Jawa Timur. Dengan begitu, dana darurat di tingkat provinsi dapat digunakan untuk kegiatan ORI.
Advertisement
Dalam pelaksanaan ORI putaran pertama yang bakal digelar Februari ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung dengan penyediaan sumber daya manusia.
“Provinsi akan membuat posko, menyediakan tenaga yang dibutuhkan demikian juga kabupaten kota,” kata Soekarwo dalam rapat koordinasi pemantapanan ORI se-Jawa Timur mengutip rilis Kementerian Kesehatan, ditulis Kamis (18/1/2018).
ORI difteri putaran pertama di Jawa Timur bakal digelar Februari 2018. Sasaran imunisasi tambahan difteri adalah sekitar 10,7 juta anak usia 1 hingga kurang dari 19 tahun.
Saksikan juga video menarik berikut
Mengapa ORI penting?
Dalam rapat koordinasi ORI di Jawa Timur, Sekretaris Jenderal Kemenkes RI Untung Suseno Sutarjo menyampaikan pentingnya pelaksanaan imunisasi tambahan itu.
ORI penting dilakukan guna memutus mata rantai penularan dan memberikan kekebalan dan membentuk herd immunity (sebagian besar masyarakat terlindungi/kebal terhadap penyakit tertentu).
“Daerah di Pulau Jawa sangat berisiko untuk terjadinya KLB difteri karena kepadatan penduduk dan tingginya mobilitas penduduk,” kata Untung.
Advertisement