Liputan6.com, Jakarta Tubuh kita tahu bagaimana harus bersikap terhadap makanan yang memiliki nilai kalori sama. Seperti satu donat dengan semangkuk kacang hijau. Keduanya sama-sama bernilai 200 kilokalori. Namun, saat diproses tubuh, kedua makanan itu mendapat perlakuan berbeda.
Ketika donat yang kita santap, insulin langsung melonjak. Namun, saat kacang hijau masuk, tubuh langsung tahu bahwa makanan itu berguna menekan rasa lapar.
Baca Juga
Hal ini perlu dipahami bila ingin menurunkan berat badan. Semisal, Anda hanya boleh mengonsumsi makanan dengan kalori sebesar 200 kilokalori, pilihlah makanan sehat seperti kacang hijau, bukan malah donat yang tinggi gula.
Advertisement
"Gula itu langsung meningkatkan insulin kita. Insulin tadi langsung ambil gula dan dipecah jadi glikogen, kemudian diserap, badan (tubuh) langsung terasa kurang," kata dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pondok Indah-Bintaro Jaya, Diana F Suganda, pada sebuah diskusi belum lama ini.
Saksikan juga video menarik ini:
Kalori untuk Tubuh Kita
Sama halnya seorang ibu yang ingin segera langsing setelah melahirkan. Makanan mereka harus ditambah, dan kalori juga ikut bertambah sebesar 600 kilokalori.
Kalori sebesar itu mudah sekali didapat. Menyantap tiga potong gorengan saja sudah tercukupi. Namun, bukan itu yang diharapkan oleh Diana.
"Sebaiknya tambahan kalori itu (berasal) dari protein seperti kacang-kacangan," kata Diana.
Kacang-kacangan yang baik Anda konsumsi adalah kacang hijau, susu kedelai, maupun sumber protein nabati yang lain. Ini baik untuk ibu yang menyusui.
Nanti protein itu akan terserap menjadi ASI yang tentu saja akan didapat oleh buah hati tercinta. Bukan tubuh Anda yang mendapat tambahan 600 kilokalori itu.
"Jadi yang gede bukan ibunya, tapi bayinya. Dengan begitu, ibu bisa langsing lagi setelah melahirkan," kata Diana.
Berat badan yang diidam-idamkan akan segera didapat.
Advertisement