Korban Tewas Akibat Insiden Berdesakan di Stasiun New Delhi Bertambah Jadi 18 Orang

Polisi menyebut, penumpang berdesak-desakan karena takut ketinggalan kereta yang hendak mereka gunakan.

oleh Teddy Tri Setio Berty Diperbarui 17 Feb 2025, 13:04 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 13:04 WIB
Ilustrasi bendera India. (Unsplash)
Ilustrasi bendera India. (Unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, New Delhi - Korban tewas akibat insiden berdesak-desakan di stasiun Kereta Api New Delhi bertambah menjadi 18 orang. Sementara itu, 15 orang lainnya dilaporkan terluka.

Insiden ini terjadi pada Sabtu (15/2/2025) malam. Kejadian bermula saat kerumunan penumpang yang menunggu untuk naik kereta menuju Prayagraj -- tempat Maha Kumbh sedang berlangsung -- di peron nomor 12 dan 14 stasiun.

Kepolisian Delhi menemukan dalam penyelidikan awal bahwa aksi berdesak-desakan mematikan di Stasiun Kereta Api New Delhi (NDLS) terjadi karena penumpang bingung antara 'Prayagraj Express' dan 'Prayagraj Special'.

Penumpang mengira mereka mungkin akan ketinggalan kereta, kata sumber kepolisian India, dikutip dari laman The Hindu, Senin (17/2).

Dari 18 korban tewas, tiga gadis berusia tujuh, delapan dan lima belas tahun, seorang wanita muda berusia 24 tahun, sembilan perempuan berusia 35 hingga 45 tahun dan seorang wanita tua berusia 70 tahun meninggal.

Selain itu, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun, seorang pria berusia 25 tahun dan dua pria berusia 45 dan 47 tahun kehilangan nyawa mereka.

Dari 15 korban luka, sembilan laki-laki dan enam perempuan. Tiga orang mengalami luka parah dan 12 orang mengalami luka ringan.

Selain itu, empat kereta sedang menuju Prayagraj, dan tiga di antaranya mengalami penundaan, sehingga menyebabkan kepadatan penumpang yang tidak terduga, kata sumber kepolisian.

Kementerian Perkeretaapian mengatakan beberapa langkah telah diberlakukan untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan seperti itu di masa mendatang.

Untuk mengurangi kepadatan penumpang, Northern Railway telah memutuskan untuk mengoperasikan empat kereta khusus guna memperlancar perjalanan para jamaah dan pelancong.

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya