Liputan6.com, Jakarta Darah tinggi merupakan salah satu tanda-tanda awal dari berbagai kemungkinan penyakit yang bisa menyerang Anda. Penyakit seperti serangan jantung termasuk salah satu yang ditakuti oleh para pemilik tekanan darah tinggi.
Menurut Step to Health, dilansir Senin (12/2/2018), untuk menjaga agar tekanan darah tidak naik, ada baiknya Anda yang memiliki tekanan darah tinggi menghindari beberapa jenis minuman ini.
Baca Juga
1. Minuman isotonik
Advertisement
Minuman sejenis ini mungkin menyegarkan sehabis berolahraga karena dirancang untuk rehidrasi. Salah satu bahan dalam minuman semacam ini adalah sodium. Tepatnya sodium klorida dan sodium bikarbonat.
Sodium merupakan bahan yang harus dihindari oleh penderita tekanan darah tinggi. Itulah mengapa minuman sejenis ini harus dihindari.
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Â
Â
Â
Â
Minuman Energi dan Kopi
2. Minuman energi
Beberapa penelitian mengatakan, minuman semacam ini dapat meningkatkan tekanan darah pada orang yang sehat. Orang dengan kondisi tekanan darah tinggi harus menghindari minuman sejenis ini.
Minuman energi mengandung taurine dan kafein. Zat-zat inilah yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung. Semua produk yang menjanjikan dapat menambahkan kadar energi pasti mengandung bahan-bahan tersebut.
Minuman energi sendiri berbeda dengan minuman isotonik. Minuman isotonik bertujuan untuk mengembalikan keadaan tubuh setelah kelelahan secara fisik.
3. Kopi dan teh
Orang yang memiliki tekanan darah rendah, mungkin dianjurkan untuk mengonsumsi teh dan kopi. Kebalikannya dengan mereka yang memiliki darah tinggi.
Kopi merupakan salah satu minuman yang paling sering dikonsumsi untuk meningkatkan tekanan darah. Walaupun begitu, tanpa tekanan darah tinggi pun, orang harus menjaga diri dari konsumsi kopi berlebihan.
Advertisement
Alkohol
4. Alkohol
Sebenarnya, belum jelas mengapa alkohol mampu menyebabkan kenaikan pada tekanan darah.
Akan tetapi, bila ada alkohol dalam aliran darah, maka akan mengakibatkan gangguan suplai oksigen ke jantung. Apabila itu terjadi, jantung akan kesulitan mendapat oksigen dan harus memompa lebih keras.