Liputan6.com, Jakarta Ratu Maxima dari Belanda, yang bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka hari ini, ternyata punya riwayat sakit ginjal.
Diagnosis yang diterima Ratu Belanda kira-kira tiga tahun lalu adalah pyelitis (radang panggul ginjal). Namun, Ratu Maxima masih menyembunyikan penyakit tersebut dari sang suami, Raja Willem-Alexander, karena akan melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok.
Baca Juga
Ibu tiga anak itu mula-mula berhasil menyembunyikan tanda-tanda kesakitan yang dia rasakan. Akan tetapi, hal itu tidak berlangsung lama.
Advertisement
Rasa sakit yang semakin menjadi mulai tak dapat ditahan lagi saat Ratu Maxima bersama Raja Willem-Alexander harus memenuhi undangan makan malam Presiden Tiongkok, Xi Jinping.
Ratu Maxima kemudian diminta pulang ke Belanda untuk melakukan pemeriksaan. Sesampainya di Belanda, sang Ratu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bronovo di Den Haag untuk perawatan lebih lanjut setelah diketahui mengembangkan infeksi ginjal, sakit punggung, dan demam.
Raja Willem-Alexander sama sekali tidak menyangka bahwa gejala yang dia bilang mirip dengan flu itu ternyata sering dialami pasien sakit ginjal, seperti Ratu Maxima.
"Saya bangga padanya. Dia berusaha mencoba (menyembunyikan kondisi yang sebenarnya). Kami pikir itu flu, tapi ternyata infeksi ginjal," kata dia kepada surat kabar Belanda, Telegraaf.
Â
Â
Apa Itu Pyelitis, Sakit Ginjal yang Dialami Ratu Maxima?
Pyelitis yang dialami Ratu Belanda Maxima adalah sakit pada radang panggul ginjal. Penyakit ini cukup umum yang biasanya dapat disembuhkan tanpa jalan operasi besar.
Seperti dikutip dari Web MD, Selasa 13 Februari 2018, pengobatan yang tepat diperlukan guna mencegah penyebaran infeksi, yang kemudian dapat berkembang menjadi pielonefritis.
Pielonefritis merupakan bentuk kronis dari jenis sakit ginjal satu ini. Penyakit ini bisa jadi mematikan karena terjadi kerusakan pada sel ginjal yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan uremia.
Penyakit Ratu Maxima ini biasanya disebabkan oleh mikroorganisme seperti E-coli atau streptococci atau staphylococci yang dapat menyerang ginjal lewat darah.
Bisa juga timbul dari infeksi kandung kemih (sistitis). Penyakit ini, tidak melulu menyerang orang-orang seusia Ratu Belanda, anak muda pun bisa terkena.
Terlebih pada remaja perempuan yang tidak terlatih dengan baik untuk kebiasaan buang air besar. Mereka sering kali menggunakan tisu toilet dari anus menuju uretra bukan sebaliknya.
Dengan cara yang salah ini, bakteri yang biasa ditemukan dalam tinja dapat menemukan jalan ke dalam kandung kemih dan dari situ beranjak ke panggul ginjal.
Advertisement