Liputan6.com, Jakarta Sebuah virus menyebar di Olimpiade Pyongchang 2018, Korea Selatan dan mencuri perhatian dunia.
Norovirus, nama penyakit tersebut, merupakan sebuah infeksi menular, dan menyebabkan muntah serta diare. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, per 8 Februari, 128 kasus norovirus ditemukan di lokasi olimpiade musim dingin ini.
Baca Juga
Dikutip dari Live Science pada Kamis (15/2/2018), ada 19 juta sampai 21 juta kasus norovirus di Amerika Serikat setiap tahunnya.
Advertisement
Dilansir dari Buzzfeed, saat ini setidaknya hampir 200 orang di lokasi Olimpiade Pyeongchang terkena virus ini. Panitia juga sedang mencoba untuk mencegah tersebarnya virus ini, terutama di antara staf keamanan.
Hal ini membuat 1200 anggota keamanan dikarantina. Tentara Korea Selatan diminta untuk mengisi keamanan selama mereka dikarantina.
Sejauh ini, BuzzFeed News melaporkan belum ada atlet yang didiagnosa terkena penyakit ini.
Virus ini diketahui mulai menyebar di jelang upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan. Hal ini membuat panitia cukup kebingungan.
Virus tersebut menyebar dengan sangat mudah. Gejalanya pun berlangsung cepat. Ini karena orang-orang mulai muntah di tempat-tempat yang tidak seharusnya dan menularkan partikel virus kemana-mana.
Live Science melaporkan, partikel norovirus dapat bertahan selama berhari-hari di luar tubuh.
Â
Simak juga video menarik berikut ini:Â
Mampu bertahan di kondisi sulit
"Virus ini pada dasarnya memiliki semua atribut penyebar infeksi yang ideal: sangat menular, cepat dan produktif, terus berkembang, mengalahkan kekebalan yang terbatas, dan cukup ganas," kata Dr. Aron Hall, epidemiologi dari tim penyebaran gastroentertitis di Centers for Disease Control and Prevention di The Journal of Infectious Diseases tahun 2012.
Dengan kata lain, virus ini menyebar dengan mudah dan cepat. Virus ini juga terus berkembang dan menghindari sistem kekebalan tubuh. Walaupun tidak mematikan, namun cukup untuk membuat seseorang jatuh sakit, menyebarkan virusnya, lalu pulih untuk kemudian menjadi inang di kemudian hari.
Partikel norovirus juga mampu bertahan dalam kondisi yang berat termasuk pembekuan, panas, dan juga cairan desinfektan.
Belum lagi banyaknya cara untuk mereka menyebar seperti pada makanan, air yang terkontaminasi, dan partikel aerosol yang terhidup
Menurut Hall, virus tersebut berkembang dengan cepat. Sehingga tidak mungkin orang membangun kekebalan terhadap virus tersebut yang berarti mereka bisa terinfeksi lagi.
Advertisement