Imunisasi Dasar Sudah Lengkap, Balita di Gorontalo Bakal Diwisuda

Hingga 2017, paling tidak sudah ada 10 ribu balita yang diwisuda karena sudah imunisasi dasar lengkap.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 06 Mar 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2018, 17:00 WIB
Ilustrasi bayi wisuda karena sudah lengkap imunisasi dasar lengkap (iStockphoto)
Ilustrasi bayi wisuda karena sudah lengkap imunisasi dasar lengkap (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo menjalankan ide menarik untuk memenuhi cakupan imunisasi di daerahnya. Caranya setiap bayi di bawah lima tahun (balita) yang sudah lengkap imunisasi dasar bakal wisuda.

"Balita yang sudah lengkap imunisasi-nya, kami wisudakan," Kepala Dinkes Gorontalo, Roni Sampir pada acara Pra Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2018 di Tangerang Selatan.

Menurut Roni, ide mewisudakan balita selain memberi apresiasi juga upaya mendorong para orangtua mau memberikan anak imunisasi dasar lengkap. Sehingga, dia berharap semua anak di Gorontalo lengkap imunisasi dan orangtua tidak lupa jadwal imunisasi anak.

“Harapannya ada kebanggaan bagi ibunya dan menarik perhatian ibu yang belum lengkap imunisasi anaknya,” kata Roni mengutip rilis Kementerian Kesehatan yang diterima Health-Liputan6.com pada Selasa (6/3/2018).

 

 

 

Saksikan juga vide menarik berikut:

 

Sudah 10 ribu balita diwisuda

Ilustrasi imunisasi (iStockphoto)
Ilustrasi imunisasi (iStockphoto)

Pada 2017, paling tidak Dinkes Gorontalo telah mewisuda lebih dari 10 ribu balita yang sudah lengkap imunisasi dasar.

“Setiap lulusan (yang sudah imunisasi dasar lengkap dan diwisuda) itu pasti kami beri sertifikat dan tahun ini kami berencana untuk melakukan Rekor MURI,” kata Roni.

Bisa jadi cara seru ini membuat cakupan desa Universal Child Immunizatio (UCI) di Kabupaten Gorontalo mencapai 97 persen dengan Imunisasi Dasar Lengkapnya (IDL) mencapai 93 persen.

Selain imunisasi, Gorontalo pun berhasil menurunkan prevalensi stunting selama tiga tahun secara keseluruhan. Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) pada 2015, prevalensi stunting mencapai 40,7 persen lalu menurun jadi 37,6 persen di 2017. Tak cuma di situ,pada 2017 menurun lagi menjadi 32,3 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya