Waspada Bau Cat untuk Kesehatan Penghuni Seisi Rumah

Apa yang Anda pikirkan saat pertama kali membeli cat? Sadar tidak bahwa bau cat berbahaya juga untuk kita?

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2018, 08:00 WIB
Warna-warni Semprotan Cat, Hiasi Dinding di Festival Aliados
Jangan Sembarangan Memilih Cat (Ilustrasi/AFP Photo/Ezequiel Becerra)

Liputan6.com, Jakarta Ada faktor yang orang lupakan saat membeli cat. Dan ini sering dianggap sepele padahal berbahaya untuk tubuh, yaitu kandungan pada cat tersebut.

Orang lupa bahwa sebagian aktivitas keluarga dilakukan di rumah. Terutama bayi dan balita yang sepanjang hari bermain di dalam kamar atau ruang tamu. Apa Anda bisa bayangkan jika mereka tanpa sepengetahuan Anda menghirup bau cat?

Sembarang memilih cat dinding berarti sama saja mengundang penyakit. Zat kimia yang berasal dari cat dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang cukup serius, baik bagi orang yang melakukan pengecatan maupun orang yang akan tinggal di rumah atau ruangan tersebut.

Cat yang digunakan untuk mengecat dinding rumah dapat mengandung zat kimia berbahaya, seperti volatile organic compounds (VOC). Ini adalah komponen organik yang sangat mudah menguap pada tekanan dan temperatur tertentu sehingga menyebabkan lingkungan udara di sekitar menjadi beracun. Beberapa contoh VOC, antara lain benzene, formalin, bensin, pelarut seperti toluene dan xylene, styrene, dan perchloroetylene.

 

Bahaya Aroma Cat

Konsentrasi VOC lebih tinggi di dalam ruangan hingga mencapai sepuluh kali lipat dibandingkan di luar ruangan akibat akumulasi VOC di dalam ruangan. Bukan hanya membahayakan manusia, tetapi juga membahayakan lingkungan.

Anda dapat merasa pusing atau mata perih ketika masuk ke dalam ruangan yang baru saja dicat, akibat pengeluaran VOC yang berasal dari kandungan cat. Saat cat dinding tersebut mengering, zat-zat kimia akan menguap ke udara dan saat itulah sang dekorator dapat menghirup bau cat yang beracun.

Meski demikian, kemampuan suatu senyawa organik menyebabkan gangguan kesehatan bergantung pada tingkatan toksisitas (kemampuan suatu zat atau bahan untuk meracuni tubuh). Selain itu, lama waktu terpapar bau cat juga berpengaruh terhadap gejala yang mungkin timbul. Namun yang pasti, berbagai masalah kesehatan dapat terjadi akibat menghirup bau cat yang mengandung VOC.

Menurut Environmental Protection Agency (EPA), beberapa gangguan kesehatan yang dapat terjadi, antara lain:

- Iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan

- Pusing, hilang keseimbangan, dan mual

- Kerusakan hati, ginjal, dan sistem saraf pusat

- Kanker

 

Kiat Aman Menge-cat Rumah

Sebenarnya cukup mudah untuk mencegah paparan terhadap zat-zat berbahaya yang terdapat dalam bau cat. Berikut ini beberapa kiat agar terhindar dari bahaya menghirup bau cat:

Ikuti petunjuk penggunaan pada label.

- Buka semua jendela dan pintu ketika sedang mengecat kamar atau ruangan di dalam rumah.

- Pasang kipas di depan jendela mengarah ke luar ruangan sehingga dapat meniup bau cat yang berbahaya ke luar ruangan, bukan ke dalam ruangan. Nyalakan kipas hingga dua hari setelah mengecat dinding atau sampai cat mengering.

- Jika Anda mengecat dinding luar rumah menggunakan cat dinding berbasis minyak, pastikan tidak ada aliran udara yang meniup udara luar ke dalam rumah.

- Buang segera kaleng tempat cat yang sudah tidak digunakan. Udara dapat bocor meskipun kaleng tertutup. Pastikan untuk menyimpan kaleng cat jauh dari jangkauan anak-anak dan berada di area dengan ventilasi udara yang baik.

- Jika merasakan salah satu gejala akibat menghirup bau cat, pindah sementara dari rumah hingga kegiatan mengecat rumah selesai. Agar terhindar dari bahaya kesehatan akibat menghirup bau cat, pilihlah jenis cat yang ramah lingkungan, yakni yang tidak berbau saat aplikasi maupun pengeringan dan sangat rendah kandungan VOC-nya (kadar VOC kurang dari 0,63 gr/ltr atau mendekati ZERO VOC).

Selain itu, cat dinding yang bersifat antinoda dan antibakteri juga dapat menjadi pilihan untuk ruangan rumah Anda. Karena dinding yang sehat, keluarga pun pasti sehat dan aman dari gangguan kesehatan.

Penulis :  dr. Anita Amalia Sari/Klik Dokter

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya