Awas, 7 Bakteri di Makanan Ini Bisa Berakibat Fatal (1)

Beberapa bakteri yang sering ada dalam makanan Anda ini, tidak hanya menyebabkan sakit perut. Beberapa bahkan bisa menyebabkan kematian.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 26 Mar 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2018, 07:30 WIB
Daging Sapi Mentah
Waspadai 7 Bakteri Penyebab Penyakit Yang Kerap Hadir di Makanan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menyatakan, satu dari enam orang di Amerika Serikat terkena penyakit akibat makanan yang terkontaminasi bakteri.

Serangan bakteri Salmonella sendiri sudah membuat sakit 200 orang. Sementara, Listeria memberikan penyakit pada 146 orang dan menyebabkan sekitar 30 kematian.

Dilansir dari Live Science, Senin (26/3/2018) paling tidak ada 7 bakteri dalam makanan yang harus Anda hindari.

1. E. coli

Escherichia coli hidup di usus manusia dan hewan seperti sapi, domba, dan kambing. Mereka sering ditemukan dalam daging sapi setengah matang, susuk mentah, jus, dan air yang terkontaminasi.

Gejala infeksi E.coli menyebabkan diare berat, sakit perut, dan muntah yang berlangsung dari 5 hingga 10 hari.

Untuk menghindari itu, masaklah daging dengan benar. Cuci buah dan sayuran sebelum dimakan atau diolah. Hindari juga susu dan jus yang tidak dipasteurisasi.

Walaupun tidak berbahaya, namun jenis E.coli O157: H7, dapat menyebabkan diare berdarah, gagal ginjal, hingga kematian.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 


Campylobacter

Perut kembung
Orang yang terkena bakteri Campylobacter akan mengalami diare, keram, sakit perut, dan demam dalam dua hingga lima hari setelah terpapar (Foto: iStockphoto)

2. Campylobacter

Campylobacter jejuni merupakan bakteri berbentuk spiral yang tumbuh di ayam dan sapi. Mereka bisa memberikan infeksi tanpa tanda-tanda penyakit.

Orang yang terkena bakteri ini akan mengalami diare, keram, sakit perut, dan demam dalam dua hingga lima hari setelah terpapar. Diare bisa berdarah dan disertai mual dan muntah.

Sebagian besar infeksi bersifat ringan. Namun, bagi anak-anak yang masih sangat muda, orang tua, dan individu yang mengalami imunosupresi (penurunan reaksi pembentukan antibodi akibat kerusakan organ limfoid), bisa berakibat fatal.

Untuk mencegahnya, pastikan memasak daging secara menyeluruh. Cuci tangan setelah menangani makanan mentah, dan bersihkan meja dan peralatan dapur setelah digunakan.

 


Listeria

Melon atau Rockmelon (iStockphoto)
Kini, ada 17 pasien yang dinyatakan terinfeksi listeria di seluruh Australia yang dikaitkan dengan buah rockmelon terkontaminasi itu. (iStockphoto)

3. Listeria

Listeria monocytogenes tidak hanya ditemukan di tanah atau di air. Namun, juga di makanan mentah, makanan olahan, dan susu yang tidak dipasteurisasi. Listeria tapat tumbuh dan menyebar, bahkan dalam suhu dingin.

Gejala infeksi listeria termasuk demam, menggigil, sakit kepala, sakit perut, dan muntah. Beberapa orang seperti ibu hamil, janin, dan orang di atas 50 tahun memiliki risiko yang lebih fatal.

Menurut CDC, setidaknya 1.600 orang terkena penyakit listeriosis pada tahun ini. Sementara, 260 orang meninggal dunia.

Untuk mencegahnya, CDC menyarankan untuk menggosok terlebih dahulu makanan seperti melon dan timun, dengan sikat bersih dan menjaga kulkas tetap kering, terutama jika basah karena jus dan daging mentah

Makanan pabrik juga harus disimpan tidak lebih dari dua minggu. Daging iris juga tidak boleh lebih dari tiga hingga lima hari di kulkas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya