Haruskah MSG Dibenci?

WHO sendiri sudah menyatakan bahwa MSG aman. Lantas, kenapa kita harus membencinya?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 31 Mar 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2018, 19:00 WIB
MSG (iStockphoto)
Seberapa jahat memang

Liputan6.com, Jakarta Kita sering kali takut jika tahu masakan yang akan disantap dicampur dengan MSG. Otak jadi berpikiran yang tidak-tidak.

Pandangan masyarakat kita terhadap MSG atau Monosodium glutamate sudah terlalu jelek. Berbeda dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang justru sudah mengakui bahwa MSG aman.

"Kita sering ketakutan begitu disebut menggunakan bahasa kimia, MSG (Monosodium glutamate). Sama seperti dapur garam. Bahasa kimia dapur garam adalah sodium klorida. Kalau kita sebut itu, orang langsung berpikiran macam-macam," kata Ahli Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Purwiyatno Hariyadi belum lama ini.

Pun dengan gula. Kalau kita bilang sukrosa, orang akan bingung dan takut. "Contohnya, kalau saya bilang silakan minum air, orang akan biasa-biasa saja. Kalau diganti menjadi silakan minum H20, mungkin orang kaget. Padahal, kita menyebut sesuatu yang sama,"

 

MSG dan Micin

Lebih lanjut Prof Pur mengatakan micin itu hanya istilah yang sering dipakai untuk menggambarkan MSG. Dan orang menjadi takut karena yang beredar di masyarakat seperti itu.

Padahal, kalau mereka mau membaca landasan ilmiah mengenai MSG tersebut, mungkin tidak akan seperti ini.

"Susah jadinya kalau sudah percaya,"

"Kalau misalnya sudah membaca (landasan ilmiah), kemudian paham dan mengerti, silakan deh mau memilih yang mana."

 

WHO Nyatakan MSG Aman

Seperti dikutip dari situs Foodinsight, baik WHO maupun FAO (Food and Agricultural Organization) sudah menegaskan bahwa MSG termasuk bahan makanan yang aman.

FDA sendiri bahwa memasukkan MSG dalam kategori GRAS atau Generally Recognised As Safe (secara umum, aman dikonsumsi).

Hal ini berdasarkan laporan dari Federation of American Societies for Experimental Biology yang di dalamnya berisi para ahli nutrisi yang tergabung dalam American Society for Nutrition.

Kandungan glutamat sesungguhnya tak hanya ada di dalam MSG. Ini adalah asam amino umum yang ada dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari seperti tomat, keju parmesan, jamur kering, Air Susu Ibu, dan sejumlah buah dan sayuran.

Food and Drug Administration menjelaskan, manusia rata-rata mengonsumsi sekitar 13 gram glutamat setiap hari dari protein dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Sementara asupan MSG yang ditambahkan dalam masakan diperkirakan sekitar 0,55 gram per hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya