Liputan6.com, Jakarta Bila tidak memiliki masalah kesehatan, ibu hamil yang memasuki trimester kedua dan ketiga biasanya ikut menjalankan ibadah puasa. Berhubung sedang hamil, ada beberapa hal yang perlu ibu perhatikan saat puasa.
"Tentu harus diperhatikan kecukupan kalori, nutrisi, dan air yang cukup," kata DR dr H Taufik Jamaan SpOG dari RSIA Bunda Jakarta.
Baca Juga
Sayangnya, seringkali ibu hamil yang di trimester kedua dan ketiga kerap malas minum air putih. Padahal, ibu hamil perlu lebih banyak cairan dari wanita biasa. Kecukupan cairan dalam tubuh ibu hamil bisa memengaruhi air ketuban.
Advertisement
"Jangan sampai air ketubannya kurang," katanya.
Fungsi air ketuban membantu pertumbuhan tulang bayi, perkembangan paru-paru, menjaga suhu konstan serta melindungi janin dari cedera luar.
Itu sebabnya Taufik mengingatkan kepada para ibu hamil jangan sampai dehidrasi. Caranya dengan banyak mengonsumsi cairan baik saat sahur dan berbuka. Jika tidak suka air putih, bisa diselingi dengan sumber cairan lain.
"Air putih bisa diganti dengan jus atau sirup, atau makan sup. Pokoknya konsumsi makanan atau minuman yang mengandung cairan," pesan Taufik saat dihubungi Health-Liputan6.com pada Kamis (17/5/2018).
Saksikan juga video menarik berikut:
Batalkan puasa bila ...
Jangan memaksakan diri untuk melanjutkan puasa bila ibu hamil merasakan pusing, keringat dingin, lemas, dengan tekanan darah rendah. Itu merupakan gejala hipoglikemia atau kadar gula di dalam darah berada di bawah kadar normal.
"Jika tetap memaksakan diri melanjutkan puasa dengan kondisi tersebut, bisa pingsan, kurang oksigen, hal tersebut juga bisa berdampak ke janin," kata dokter lulusan Universitas Indonesia ini.
Lagipula, ibu hamil juga tak perlu bersedih hati bila harus membatalkan puasa. Dalam Islam, boleh tidak menjalankan pausa pada ibu hamil, sakit, atau tua.
"Jadi kalau hamil tidak bisa puasa, bisa mengganti puasa atau bayar fidiah. Suatu kewajiban bagi ibu untuk menjaga kehamilan sebaik-baiknya," pesannya.
Advertisement