Ini Alasan Buka Puasa Sebaiknya Minum Air Hangat

Banyak yang buka puasa dengan minum air es, padahal yang nyaman untuk tubuh adalah air bersuhu hangat. Simak alasan dokter berikut ini.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 02 Jun 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2018, 17:00 WIB
Minum air putih (iStock)
Ilustrasi minum air putih (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Minum air es saat buka puasa bagi sebagian orang terasa nikmat. Dinginnya suhu air yang membasahi mulut dan tenggorokan terasa 'nyes'. Namun, ahli gizi menyarankan buka puasa dengan air hangat bukan dingin.

Dr. dr. Saptawati Bardosono M, Sc beberapa saat lalu pernah menyampaikan bahwa saat puasa suhu tubuh akan menurun. Dikhawatirkan bila langsung minum es atau air bersuhu dingin, tubuh kaget.

"Coba cek, sewaktu puasa, suhu tubuh kita menghangat. Sehingga akan lebih baik minum air hangat saat buka puasa," pesan Saptwati.

Suhu air yang dingin atau panas juga tak membuat nyaman tenggorokan. Sementara, suhu air yang hangat akan nyaman di tenggorokan yang selama belasan jam tidak minum.

"Selain itu, jika buka puasa langsung minum air dingin, membutuhkan waktu bagi lambung menyesuaikannya," katanya.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

Batasi minuman manis

Ilustrasi Es Campur (Ilustrasi/iStockphoto)
Hati-hati Memilih Menu untuk Buka Puasa Ramadan. Segelas Es Campur Punya Kandungan Kalori Cukup Tinggi (Ilustrasi/iStockphoto)

Saptawati juga menyarankan saat buka puasa untuk tidak berlebihan mengonsumsi makanan atau minuman manis. Menurutnya, minuman atau makanan manis itu tinggi kalori, jika dikonsumsi berlebihan bisa menjadi lemak di tubuh.

"Kita kan dianjurkan untuk makan satu kurma. Tapi apa, kebiasaan orang kita makan satu mangkuk kolak dengan banyak gula," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya