Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Gunakan Lubrikasi Buatan Saat Berhubungan Seks Picu Alergi pada Vagina?

Hati-hati buat pasangan yang ingin menggunakan lubrikasi saat akan berhubungan seks. Pastikan bahwa cairan tersebut tidak menimbulkan alergi.

oleh Melly Febrida diperbarui 09 Jun 2018, 21:00 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2018, 21:00 WIB
Hubungan seks (iStock)
Berhubungan seks menggunakan lubrikasi buatan bisa menimbulkan alergi? (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Saat berhubungan seks, wanita akan mengeluarkan cairan lubrikasi. Namun, bagi sejumlah wanita membutuhkan bantuan berupa cairan lubrikasi buatan.

Akan tetapi sebelum Anda membelinya, ketahui dulu apakah cairan tersebut malah membuat alergi.

Andrew Zaeh awalnya membeli cairan lubrikasi agar aktivitas berhubungan seks dengan pasangannya terasa berbeda. Sayangnya, cairan tersebut membuat vagina pasangannya terasa sangat gatal. Apakah itu karena alergi pelumas?

 

Alergi Lubrikasi

Susan Wysocki, WHNP-BC, iWoman's Health President dan anggota Dewan Asosiasi Kesehatan Seksual Amerika, mengatakan, alergi dengan lubrikasi yang plain itu tidak biasa terjadi. Namun, lubrikasi yang menggunakan rasa mungkin bisa menyebabkan reaksi.

Apabila bereaksi, lanjut Wysocki, ada kemungkinan seseorang mengalami rasa terbakar, kemerahan, gatal, nyeri, atau bengkak saat bersentuhan dengan pelumas. Bisa jadi alergi bukan karena produk secara keseluruhan melainkan sensitif terhadap satu atau beberapa bahannya.

Michael Krychman, MD, Direktur Eksekutif The Southern California Center for Sexual Health and Survivorship, mengatakan kepada Bustle dikutip pada Sabtu, 9 Juni 2018, bahan utama nonoxynol-9 dalam spermisida dapat mengiritasi mukosa vagina dan rektum sensitif. Ia menyarankan agar konsumen selalu membaca daftar bahan pada label produk secara keseluruhan sebelum menggunakannya di tubuh mereka.

 

Kalau Alergi Harus Bagaimana?

Untuk janga pendek, siram area yang terkena dengan air. Apabila memungkinkan, Wysocki merekomendasikan untuk mandi dan berendam di air pada suhu yang nyaman, tanpa sabun, garam mandi, atau aditif lainnya. Jika iritasi tidak hilang atau semakin parah, hubungi penyedia layanan kesehatan.

Menurutnya, selalu ada kemungkinan perasaan tidak nyaman yang mengganggu alat kelamin tidak disebabkan oleh pelumas sama sekali, tetapi oleh STI seperti trikomoniasis.

Wysocki mengatakan, apabila setelah menggunakan pelumas jadi meradang, cobalah berhenti menggunakan produk.

Sebelum membelinya, perhatikan komposisinya. Ada tiga jenis bahan dasar pelumas buatan yakni air, minyak, dan silikon,

Pelumas berbahan dasar air bekerja paling baik untuk digunakan dengan mainan seks dari silikon yang aman bagi tubuh (sedangkan lube silikon kurang bagus); lubrikasi silikon super licin terbaik untuk situasi seperti anal; dan lubrikasi berbasis minyak bekerja untuk seks yang tidak aman, tetapi melemahkan kondom.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya