75 Persen Rumah Sakit Banten Ada di Tangerang Raya

Dari 110 rumah sakit yang terdapat di Propinsi Banten, 75 persen berada di Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 05 Jul 2018, 08:30 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2018, 08:30 WIB
RSUD Tangerang Selatan
RSUD Tangerang Selatan sediakan poli jiwa untuk caleg stres (Naomi Trisna/Liputan6.com)

 

Liputan6.com, Tangerang Ada 110 rumah sakit (RS) di Propinsi Banten, termasuk di dalamnya 20 RS tipe B. Jumlah tersebut terdengar banyak untuk total 12 juta penduduk di propinsi paling ujung barat Pulau Jawa itu, tapi sebagian besar rumah sakit berada di Tangerang Raya mencakup Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang.

"Sayang sekali, persebaran fasilitas layanan kesehatan, baik itu rumah sakit dan primer, terutama rumah sakit, belum merata," kata Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Banten, Sigit Wardojo, saat ditemui di Kota Tangerang pada Kamis (5/7/2018).

"Dari jumlah 110 rumah sakit di Banten ini, 3/4 persen diantaranya berada di Tangerang Raya, 1/4-nya di 5 kabupaten/kota di Banten lainnya," lanjut Sigit.

Di Kabupaten Pandeglang, kata Sigit, dengan 1,5 juta penduduk hanya tersedia satu rumah sakit yakni RSU Berkah. Bila pasien membludak harus dirujuk ke rumah sakit lain yang ada di Serang atau Tangerang yang jaraknya jauh dari Pandeglang.

"Itu kasian sekali," kata pria asal Magetan ini saat berbincang dengan Health-Liputan6.com.

 

Saksikan juga video menarik berikut:


Strategi atasi ketimpangan

Melihat ketimpangan yang terjadi di wilayah kerja yang dipimpinnya, Sigit bersama jajarannya melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan melakukan feasibility study (studi kelayakan) membangun dua rumah sakit pratama di daerah Banten bagian selatan.

Sigit juga kerap menyampaikan ke jejaring rumah sakit swasta data tentang kondisi layanan kesehatan yang ada di Banten. Keterlibatan swasta dalam membangun layanan kesehatan tentu amat membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

"Saya selalu buka data-data, misalnya kalau mambuka layanan kesehatan di daerah sana bakal seperti apa," tuturnya.

Jika pihak swasta memiliki inisiatif mengabdi di daerah minim layanan kesehatan di Banten, pihaknya akan mendukung. Salah satunya dengan membantu memperlancar perizinan sesuai standar yang telah ditetapkan.

Apalagi, kata Sigit, di era BPJS Kesehatan seperti ini, layanan kesehatan tidak akan sepi atau kekurangan pasien. 

"Di era BPJS Kesehatan, hampir semua tempat (layanan kesehatan) tempat penuh baik primer maupun rumah sakit," katanya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya