Liputan6.com, Jakarta Sekitar sepekan terakhir, suhu dingin dirasakan masyarakat di beberapa wilayah Indonesia. Di Bandung misalnya, sempat di angka 16,4 derajat Celcius. Kondisi ini bisa rupanya bisa memengaruhi daya tahan tubuh masyarakat.
"Perubahan cuaca yang ekstrem ini akan berpengaruh pada daya tahan tubuh masyarakat. Mereka jadi mudah terserang penyakit infeksi virus atau bakteri, umumnya berupa infeksi saluran pernapasan," kata praktisi kesehatan Ari Fahrial Syam dalam pesan teks ke Health-Liputan6.com ditulis Senin (9/7/2018).
Baca Juga
Agar tak jatuh sakit, dokter dengan spesialisasi konsultan penyakit dalam ini menyarankan beberapa hal kepada masyarakat bila suhu dingin menyerang yaitu:
Advertisement
1. Hangatkan diri
"Untuk mensiasati udara dingin kita harus menutupi badan agar udara dingin yang menyengat tidak langsung kontak dengan kulit," katanya.
Saat sedang di luar ruangan, Ari menyarankan dengan dengan menggunakan pakaian berlapis lalu diakhiri dengan jaket. Lalu tutup kepala, kaus kaki, sarung tangan.
2. Minum cukup
Suhu dingin kerap membuat kita jadi tidak merasa haus. Padahal, jika tubuh dehidrasi atau kekurangan cairan bisa memperburuk kondisi kesehatan. Jadi, pastikan tubuh tetap terhidrasi selama suhu dingin mendera.
"Selain itu, hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan minuman bersoda karena bisa memperberat dehidrasi dan tubuh menjadi tidak tahan terhadap suhu dingin," pesannya.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
3. Makan sehat dan seimbang
3. Makan sehat dan seimbang
"Apabila asupan makan kita tidak baik, tentunya secara umum memengaruhi daya tahan tubuh. Tetaplah mengonsumsi buah dan sayur, diusahakan 5 sajian (per hari)," pesan Ari.
4. Pakai losion
Udara dingin bisa menyebabkan kulit menjadi kering, jadi jangan lupa mengolesi tubuh dengan losion. Termasuk pada bagian tangan dan telapak kaki agar tidak mengering dan menimbulkan luka.
5. Oleskan krim khusus bibir dan hidung
Saat udara dingin menerjang, bibir dan lubang hidung diusahakan selalu diolesi krim khusus agar tetap lembap. Bibir yang kering bisa menimbulkan luka yang nantinya bisa membuat nafsu makan berkurang seperti disampaikan Ari.
"Mimisan atau keluar darah dari hidung sering terjadi pada masyarakat yang sering mengalami kekeringan pada lubang hidung," kata pria yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Advertisement